Selain Briptu Hedar, Anggota TNI Polri ini Gugur Karena KKB Papua
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Rabu, 14 Agustus 2019 10:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Brigadir Satu atau Briptu Hedar meninggal karena ditembak setelah mencoba membebaskan diri dari ketika disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pria berumur 24 tahun ini merupakan seorang polisi reserse kriminal umum Kepolisian Daerah Papua.
Hedar telah bertugas di Kepolisian Daerah Papua selama empat tahun sejak Januari 2015. Sebelumnya, ia mengikuti pendidikan Diktuk Brigadir Polri Gasum Tahun 2014 di SPN Jayapura dan lulus dalam waktu tujuh bulan.
"Di Papua, dia pernah menjadi anggota tim kerja operasional satuan tugas terpadu Tembagapura selama sembilan bulan," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin, 12 Juli 2019.
Selepas itu, almarhum tergabung dalam anggota tim kejar operasional satuan tugas kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya Distrik Sinak selama enam bulan.
Kematian Hedar menambah panjang deretan aparat polisi dan tentara yang meninggal dibunuh kelompok bersenjata di Papua. Berikut nama-nama anggota Polri dan Tentara Nasional Indonesia yang juga tewas saat bertugas di provinsi terujung timur itu.
1. Prada Usman Hambelo
Prajurit Dua (Prada) Usman Hambelo tewas lantaran luka tembak di bagian pinggang kanan saat terjadi serangan kelompok bersenjata pada 20 Juli lalu. Penyerangan itu terjadi di area proyek Trans Papua, Nduga, Papua tepatnya di pembangunan jembatan Sungai Yuguru. Kelompok bersenjata menyerang ketika aparat TNI sedang beristirahat siang.
<!--more-->
2. Pratu Kasnun
Prajurit Satu (Pratu) Kasnun meninggal akibat luka tembak oleh kelompok bersenjata pada 13 Mei 2019. Seperti Prada Usman, Kasnun ditembak saat mengawal anggota yang sedang melakukan pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, Papua.
3. Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji
Tiga prajurit Tentara Nasional Indonesia ini tewas saat kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Distrik Mugi, Nduga, Papua, pada 7 Maret 2019. Dilansir dari Antara, ketiga prajurit itu tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum). Mereka tengah melakukan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan membangun proyek Trans Papua Wamena-Mumugu.
4. Serda Handoko, Pratu Sugeng, dan anggota Polri Bharatu Wahyu
Dua anggota TNI dan satu anggota Polri tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua pada awal Desember 2018. Serda Handoko dan Pratu Sugeng tertembak saat Pos TNI 755/Yalet, Mbua, Nduga, diserang kelompok bersenjata.
Setelah menyerang pos TNI, kelompok bersenjata mundur dan menuju Puncak Kabo. Aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran ke Puncak Kabo dan terjadilah baku tembak di sini. Saat melakukan pengejaran inilah Bharatu Wahyu dilaporkan tertembak di bagian tangan.
Saat ini, Polisi sedang memburu terduga pelaku penembak Briptu Hedar. Polisi akan berangkat dari telepon misterius yang meminta Hedar meninggalkan posnya sehingga ia diculik.