Perjalanan Panjang Menjaga Kestabilan Harga Barang Pokok

Rabu, 14 Agustus 2019 12:01 WIB

Ketersediaan bahan pokok di sebuah pasar modern. (Shutterstock)

INFO NASIONAL — Sudah tiga Lebaran terakhir, berita kenaikan harga di hari penting umat Islam itu berkurang drastis. Sebelum 2017, semakin mendekati hari raya, semakin sering komoditas hilang dari pasar atau ada tetapi harganya membumbung tinggi.

Apa yang dinikmati masyarakat adalah buah dari proses panjang yang dijalankan Kementerian Perdagangan dalam mengawal kestabilan harga bahan pokok. Menteri Perdagangan Enggartiasto, mengajak anak buahnya melakukan observasi dan eksperimen pada Natal dan Tahun Baru 2016. Memang data menunjukkan kenaikan pada akhir tahun tidak setajam pada Hari Raya Idul Fitri, tetapi dari situ Kemendag sudah melihat pola-pola tertentu yang harus diantisipasi.

Dari penghujung 2016 itulah, menurut perjalanan panjang itu dimulai. Dalam berbagai kesempatan Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa model manajemen yang paling cocok di Indonesia adalah “management by walking around”. Seorang pemimpin harus turun ke lapangan dan melihat langsung masalah dan peluang yang ada. Atau dalam bahasa Enggar, “Tidak bisa harga diperintah turun dari balik meja.”

Yang pertama dilakukan Enggartiasto dan jajaran di Kemendag adalah mengecek kesediaan pasokan dan memastikan akurasi data dengan mewajibkan gudang-gudang bahan pokok terdaftar. Enggar pun tak segan untuk langsung mendatangi gudang, baik gudang Badan Usaha Logistik (Bulog) maupun gudang milik swasta.

Dari pengecekan itu Enggartiasto kemudian membuka dialog dengan para pelaku usaha, baik produsen, distributor, maupun pedagang eceran untuk menyepakati Harga Eceran Tertinggi (HET) komoditas strategis, yaitu gula, daging, bawang putih, dan minyak goreng, serta cara pengemasan barang agar harga dapat dikendalikan. Misalnya, dengan mewajibkan produsen minyak goreng membuat kemasan pouch sederhana sehingga harga kemasan tidak terlalu membebani harga jual eceran.

Advertising
Advertising

Dialog ini tidak selamanya berjalan mulus karena banyak pengusaha merasa apa yang selama ini berjalan sudah baik atau lebih tepatnya memberi keuntungan yang menyenangkan. Kemendag memahami pentingnya dialog dengan semua pemangku kepentingan karena menjaga harga adalah seni menjaga ekspektasi. Produsen tidak boleh rugi, pedagang untung wajar, dan konsumen tidak menjerit karena harga kemahalan.

Pergerakan harga juga mencerminkan kondisi psikologi masyarakat. Terjadinya panic buying oleh masyarakat biasanya karena informasi yang kurang dan persepsi negatif di masyarakat. Karena itu dialog dengan media merupakan bagian yang tak terpisahkan dari strategi Kemendag menjaga stabilitas harga. Sejumlah pertemuan dengan pemimpin redaksi dilakukan agar media dapat memahami gambar besar dari kebijakan pemerintah. Selain dengan pemimpin media, dialog pun digelar bersama ekonom, blogger, dan influencer.

Oleh karena itu kestabilan harga adalah resultan dari berbagai usaha yang bergerak sinergis dan harmonis. Di ranah pemerintah, kerja sama dan koordinasi Kemendag dengan Bulog, Kepolisian RI, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain mendapat respons dan dukungan dari pelaku usaha dan media.

Akhirnya, Enggar menyatakan kelegaannya dapat menjaga kestabilan harga selama tiga tahun ia menjabat. “Saya bersyukur kita bisa menghadirkan senyum di wajah ibu-ibu menjelang bulan suci Ramadan. Atas kerja sama semua pihak, saudara-saudara kita dapat menyambut Idul Fitri dengan tenang dan khusyuk,” ujar Enggartiasto.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, strategi dialog dengan pemangku kepentingan ini dapat menjadi inspirasi berbagai kementerian dan lembaga lainnya, termasuk juga kabinet di masa mendatang. (*)

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

6 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

11 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

15 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

16 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

24 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

28 hari lalu

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menuding balik Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengenai aturan yang membuat barang pekerja migran tertahan di gudang.

Baca Selengkapnya