Laode Syarif Bersikap Biasa Saja di Profile Assessment Capim KPK

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Kamis, 8 Agustus 2019 16:52 WIB

Pimpinan KPK, Laode M. Syarif, menyapa sejumlah pegawai yang menyelamatkan diri seusai terjadi gempa bumi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat malam, 2 Agustus 2019. BMKG sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami di wilayah Banten. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif mengatakan dirinya tidak optimistis dan tidak pula pesimistis menghadapi tahapan seleksi profile assessment sebagai calon pimpinan KPK (capim KPK).

"Biasa saja. Tidak optimis tidak pesimis. Biasa saja. Lulus alhamdulillah, enggak lulus juga alhamdulillah," kata Laode di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2019.

Profile assesment yang digelar hari ini antara lain adalah tes mengenai wawasan kebangsaan beserta hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan di KPK. "Wawasan kebangsaan, ya, soal bagaimana meletakkan KPK dan hubungannya dengan pemerintahan yang lain," kata Syarif.

Terkait tes wawasan kebangsaan yang baru dilakukan pada seleksi kali ini, Syarif menilai seorang pimpinan KPK sepatutnya memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi. Menurutnya, pemberantasan korupsi harus dilihat sebagai upaya mewujudkan cita-cita bangsa yang adil dan sejahtera. Adil dan sejahtera itu, kata dia, belum tercapai karena masih ada korupsi.

Ketika ditanya apakah siap menghadapi seleksi, Syarif mengatakan dirinya merasa biasa saja. "Kan sudah tahu rasanya, susahnya di KPK, jadi enggak terlalu eager," ujar Syarif.

Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih mengatakan tahapan ini menjadi salah satu tahapan seleksi yang lebih mendalam seperti simulasi, observasi, dan wawancara individual. Rencananya assessment akan dilakukan hari ini hingga esok hari, pukul 07.30 hingga 17.00.

Advertising
Advertising

"Ini memang begini karena kami sedang mencari komisioner KPK yang punya leadership, yang punya ketahanan. Karena nanti dia akan menghadapi banyak sekali tantangan," kata Yenti di Lemhanas hari ini sesaat sebelum memulai rangkaian seleksi Capim KPK.

Setelah profile assessment, capim KPK masih akan menghadapi dua tahapan, yaitu tes kesehatan dan wawancara selama 4 hari. "Wawancara termasuk uji publik. Nanti kita lihat formatnya," katanya.

Yenti mengatakan tahapan seleksi akan berakhir pada 30 Agustus 2019. Pada 31 Agustus, pansel akan melakukan rapat dan hasilnya akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada 2 September.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Berita terkait

Sosok Agus Rahardjo, Eks Ketua KPK yang Bongkar Intervensi Jokowi di Kasus Setya Novanto

1 Desember 2023

Sosok Agus Rahardjo, Eks Ketua KPK yang Bongkar Intervensi Jokowi di Kasus Setya Novanto

Profil eks Ketua KPK Agus Rahardjo yang sebut adanya intervensi Jokowi di kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Alasan Pembentukan Tim Reformasi Hukum: Kasus Hakim MA, Ferdi Sambo, hingga TPPU

29 Mei 2023

Alasan Pembentukan Tim Reformasi Hukum: Kasus Hakim MA, Ferdi Sambo, hingga TPPU

Mahfud MD sebut alasan pembentukan Tim Reformasi Hukum berawal dari kasus hakim MA. Selain itu, tim ini juga dibentuk karena kasus-kasus lain.

Baca Selengkapnya

2 Mantan Pimpinan KPK Jadi Tenaga Ahli Satgas TPPU Bentukan Mahfud MD, Siapa Saja?

6 Mei 2023

2 Mantan Pimpinan KPK Jadi Tenaga Ahli Satgas TPPU Bentukan Mahfud MD, Siapa Saja?

Menkopolhukam Mahfud MD membentuk Satgas TPPU. Dua anggota staf ahli adalah mantan pimpinan KPK, siapa mereka? Ini Profilnya.

Baca Selengkapnya

Johanis Tanak Mantan Jaksa, Anggota Komisi III: Lengkapi Komposisi Pimpinan KPK

28 September 2022

Johanis Tanak Mantan Jaksa, Anggota Komisi III: Lengkapi Komposisi Pimpinan KPK

Menurut Benny, latar belakang Johanis Tanak sebagai jaksa bakal melengkapi komposisi pimpinan di lembaga antirasuah tersebut.

Baca Selengkapnya

Johanis Tanak Terpilih Menjadi Wakil Ketua KPK Gantikan Lili Pintauli

28 September 2022

Johanis Tanak Terpilih Menjadi Wakil Ketua KPK Gantikan Lili Pintauli

Johanis Tanak mendapat suara terbanyak dalam voting tertutup yang digelar Komisi III DPR. Setelah ini nama Johanis Tanak diserahkan ke Presiden.

Baca Selengkapnya

Pembahasan Ulang RKUHP Diminta Tak Hanya Dibatasi pada 14 Isu

25 Juli 2022

Pembahasan Ulang RKUHP Diminta Tak Hanya Dibatasi pada 14 Isu

Konsep RKUHP untuk menggabungkan sebagian delik pidana khusus ke dalam RKUHP juga dinilai bermasalah.

Baca Selengkapnya

Teror Bom Molotov di Kantor LBH Yogya, Pimpinan KPK dan Kantor Majalah Tempo

20 September 2021

Teror Bom Molotov di Kantor LBH Yogya, Pimpinan KPK dan Kantor Majalah Tempo

Kantor LBH Yogyakarta pada 18 September 2021 dilempar bom molotov. Teror semacam itu pernah dialami pimpinan KPK dan kantor Majalah Tempo.

Baca Selengkapnya

Eks Komisioner Cerita TWK Awalnya Hanya untuk Pemetaan Tugas Pegawai KPK

19 Mei 2021

Eks Komisioner Cerita TWK Awalnya Hanya untuk Pemetaan Tugas Pegawai KPK

Syarief menjelaskan, tertulis di UU KPK hanya ada tiga kondisi di mana seseorang tak lagi menjadi pegawai KPK.

Baca Selengkapnya

Laode M. Syarief Sebut Pergantian Pemimpin Jadi Cara Kembalikan UU KPK

19 Mei 2021

Laode M. Syarief Sebut Pergantian Pemimpin Jadi Cara Kembalikan UU KPK

Eks Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarief mengatakan pergantian pimpinan nasional jadi harapan untuk kembalikan UU Nomor 19 Tahun 2019.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Uji Formil UU KPK, Laode Syarief: Hakim Tak Lihat Pakai Mata dan Hati

19 Mei 2021

MK Tolak Uji Formil UU KPK, Laode Syarief: Hakim Tak Lihat Pakai Mata dan Hati

Kenapa berubah? Padahal MK dan KPK itu adalah dua organisasi betul-betul anak reformasi asli, tapi kok satu ini tidak membela.

Baca Selengkapnya