Minus NasDem, Koalisi Jokowi Tolak Jaksa Agung dari Partai

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 2 Agustus 2019 16:43 WIB

Capres nomor urut 01, Jokowi (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kiri), Bendahara Partai Hanura Zulnahar Usman (kedua kanan) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memperlihatkan contoh surat suara Pilpres 2019 saat Kampanye Terbuka di Serang, Banten, Ahad, 24 Maret 2019. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Indonesia Kerja (KIK) minus NasDem kompak mengisyaratkan menolak Jaksa Agung dari kader partai untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mendatang.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Dita Indah Sari tegas mengatakan partainya berharap jaksa agung berasal dari non-parpol. "Sebaiknya non parpol. Supaya penegakan hukum betul-betul objektif dan semua orang sama di hadapan hukum," ujar Dita saat dihubungi Tempo pada Jumat, 2 Agustus 2019.

Sinyal yang sama diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, pada prinsipnya PDIP berpendapat bahwa hukum harus ditegakkan dengan cara berkeadilan dan tidak hanya ditegakkan untuk kepentingan politik tertentu.

"Penempatan jabatan strategis harus diberikan kepada mereka-mereka yang punya tanggung jawab di dalam menegakkan hukum yang berkeadilan, tanpa intervensi politik kekuasaan dari pihak tertentu," ujar Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP Diponegoro, Jakarta pada Kamis, 1 Agustus 2019.

PDIP mendorong posisi Jaksa Agung diberikan kepada kader-kader dari internal dari lembaga/kementerian negara negara terkait. "Berbagai aspirasi yang diberikan oleh publik, jaksa agung dipimpin oleh internal yang tumbuh dan punya dedikasi dalam membangun seluruh sistem dan komitmen seluruh elemen. Kami memberikan dukungan terhadap aspirasi itu," ujar Hasto.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, menyerahkan sepenuhnya posisi Jaksa Agung kepada Presiden Jokowi, namun partai berlambang Ka'bah itu meminta agar Presiden mendengar aspirasi dari elemen masyarakat non partai.

"PPP tidak punya masalah kalau Presiden memilih yang bukan dari partai," ujar Arsul.

Sebelumnya, NasDem memberi sinyal mengincar kembali kursi Jaksa Agung. Adapun Jaksa Agung H.M. Prasetyo saat ini merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari NasDem. Namun dalam pelbagai kesempatan, Prasetyo mengklaim sudah keluar dari partai bentukan Surya Paloh itu.

Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi berpendapat wajar saja jika partainya masih menginginkan kursi Jaksa Agung. Alasannya, Nasdem memiliki pengalaman menduduki pos itu. "Sekiranya Nasdem masih melihat pos Kejagung, itu wajar saja. Toh Nasdem sudah berpengalaman di situ," kata Taufiqulhadi kepada Tempo, Ahad, 28 Juli 2019.

Berita terkait

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

43 menit lalu

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

Relawan mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

1 jam lalu

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

Relawan Pa-Gi mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi. Begini respons PSI dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

1 jam lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

2 jam lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

2 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

2 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

2 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

3 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

4 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

5 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya