Pencemaran Pesisir Karawang, Petambak Bandeng Tuntut Pertamina

Kamis, 1 Agustus 2019 20:33 WIB

Warga setempat mengorek pasir bercampur minyak mentah yang mencemari Pantai Pisangan di Desa Cemara Jaya, Karawang. Foto: Dokumentasi Warga.
TEMPO.CO, Karawang - Sejumlah petambak di Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menuntut Pertamina ONWJ segera membayar ganti rugi akibat tumpahan minyak mentah atau oil spill yang menyebabkan pencemaran di pesisir Karawang. Tumpahan minyak mencemari tamnbah bandeng mereka sejak Ahad lalu, 21 Juli 2019.

Acing Ismail, 55 tahun, sesepuh kelompok petambak di Cemarajaya, berharap Pertamina segera membayar ganti rugi. Hingga saat ini belum jelas kapan Pertamina akan membayarkannya. "Kami sedang nunggu," kata Acing kepada Tempo pada Rabu lalu, 31 Juli 2019.

Pantauan Tempo, pencemaran minyak mentah di sejumlah pantai Karawang terus terjadi. Meski pantai selalu dibersihkan, tumpahan minyak hitam kental kembali berdatangan. Minyak-minyak itu kembali mengotori pantai seiring datangnya angin laut pada siang hingga sore hari sehingga pada esok pagi pantai sudah kotor.

"Sudah seminggu lebih begitu terus," ucap Acing.

Menurut Acing, ada petambak terpaksa panen dini. Yang lebih sial, petambak yang telanjur memesan nener atau bibit bandeng dari luar daerah. Acing mengalami ketika baru saja menabur 1,5 juta ekor nener yang dibeli dari Bali seharga Rp 40 juta, terjadi pencemaran minyak sehingga panen bandeng hanya mimpi. Bibit mati dan modal pun melayang.

Dia menerangkan bahwa kawan-kawannya masih mendata total kerugian. Pencemaran juga berdampak pada penghasilan pengusaha hidangan laut. Di Pantai Samudera Baru, misalnya, pengunjung tak lagi ramai sejak pantai wisata itu tercemar.

"Sudah seminggu ini sepi pengunjung. Warung juga sekarang sepi, tak seramai biasanya," kata Yunus, pengelola rumah makan di Pantai Samudera Baru.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengimbau pengelola pantai-pantai wisata di Karawang tutup sementara tanpa batas waktu. "Karena air laut sedang tercemar. Dan tergolong berbahaya. Kami khawatir wisatawan bakal gatal-gatal jika berenang," katanya hari ini, Kamis, 1 Agustus 2019.

Cellica menyatakan sudah instruksikan kepada para kepala desa yang wilayahnya kena pencemaran untuk mendata jumlah kerugian yang dialami warga. Namun, dia juga menyatakan tak tahu kapan ganti rugi bakal mengucur. Dia juga meminta Pertamina terbuka mengenai dampak lingkungan itu dan mendirikan posko kesehatan serta menyediakan air bersih untuk warga.

"Pertamina tak boleh lepas tanggung jawab," ucap Cellica tenang pencemaran minyak mentah di pesisir Karawang.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

5 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

8 hari lalu

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

9 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

9 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

9 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya