Prabowo Bertemu Megawati, PKS Berharap Gerindra Tetap Oposisi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 25 Juli 2019 07:29 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap Gerindra tetap menjadi partai oposisi seperti yang telah mereka lakukan sepanjang periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, 2014-2019. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, mengatakan sebagian besar pendukung Prabowo Subianto berharap Gerindra menjadi partai oposisi, bukan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

"Pasti beliau mengetahui banyak dari pemilih yang berharap Pak Prabowo tetap berkomitmen dengan apa yang menjadi harapan dari para pemilih," kata Hidayat, Rabu, 24 Juli 2019.

PKS bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat adalah pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon presiden-wakil presiden. Pasangan nomor urut 02 itu dikalahkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Menurut Hidayat, sebaiknya Jokowi-Ma’ruf berfokus pada upaya menyolidkan partai-partai koalisi mereka. Pasangan terpilih ini pun diminta menyusun kabinet yang mampu mewujudkan program dan janji kampanye. Penyusunan kabinet itu tidak akan mudah karena partai-partai koalisi mengharapkan jatah kursi menteri. “Sekarang kan sudah terlalu banyak yang minta jadi menteri. Itu saja diurusi,” ujarnya.

Hidayat pun menilai pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai hal yang biasa, “Tadi Pak Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan itu adalah silaturahmi. Ya, monggo saja,” kata Hidayat.

Advertising
Advertising

Ketua Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, mengapresiasi pertemuan Prabowo dengan Megawati. Menurut dia, pertemuan antarpemimpin partai politik merupakan hal yang positif untuk menyelesaikan ketegangan. "Boleh beda calon, boleh beda partai, boleh beda pandangan, tapi ketemu. Ketemu itu menyelesaikan separuh persoalan," kata Zulkifli.

Mengenai adanya kemungkinan Gerindra bergabung ke koalisi partai pendukung pemerintah, Zulkifli enggan berkomentar. "Soal koalisi, (itu) lain lagi. Bertemu itu bagus. Itu yang paling penting," kata dia.

Adapun Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan, juga tidak mempersoalkan pertemuan Megawati-Prabowo. “Pemimpin sering ketemu ya bagus, itu membawa masyarakat berkesimpulan bahwa sudah ada rekonsiliasi,” ujar dia, Rabu, 24 Juli 2019.

Syarief mengatakan Demokrat sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Jokowi dan Megawati. Partainya akan mempertimbangkan jika Jokowi mengajak bergabung ke pemerintahan. "Kalau pemerintah ingin mengajak Demokrat, tentu akan kami pikirkan tawaran itu," ujarnya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

12 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

42 menit lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

3 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

4 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

5 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

6 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

16 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya