24 Desa di Lombok Barat Kekeringan, Status Jadi Tanggap Darurat
Reporter
Supriyantho Khafid (Kontributor)
Editor
Syailendra Persada
Rabu, 24 Juli 2019 07:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana kekeringan di Kabupaten Lombok Barat sudah beralih dari status siaga menjadi tanggap darurat. Bertambahnya jumlah kecamatan dan desa yang mengalami kekeringan menjadi penyebab perubahan status ini.
"Status bencana kekeringan ini dinaikkan dari siaga menjadi tanggap darurat,” kata Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kekeringan Mohamad Najib saat Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Lombok Barat, di Ruang Rapat Umar Madi Kantor Bupati Lombok Barat di Gerung Selasa 23 Juli 2019.
Peningkatan status ini berdasarkan hasil analisis BMKG Kelas I Kediri per tanggal 3 Juni 2019. Kondisi iklim terkini di NTB, menurut BMKG tidak terjadi hujan, sifat hujan umumnya dan di bawah normal. HTH (Hari Tanpa Hujan) umumnya dalam kategori menengah, antara 11 sampai 20 hari untuk Pulau Lombok bagian tengah hingga selatan. Sedangkan di bagian utara, umumnya dalam kategori sangat panjang, yaitu antara 31 sampai 60 hari.
Najib yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat ini mengatakan ini mengatakan telah melakukan survei ke beberapa desa yang dinilai rawan bencana kekeringan. "Ada tiga kecamatan yang terdampak lahan pertaniannya. Kami khawatir mereka akan mengalami gagal panen. Di Kecamatan Kuripan, Sekotong dan Lembar,” kata dia Najib.
Saat ini, wilayah kekeringan terjadi di Kecamatan Sekotong dengan enam desa, yakni Desa Sekotong Tengah, Kedaro, Sekotong Barat, Plangan, Cendi Manik, dan Buwun Mas.
Kecamatan Lembar ada enam desa yang meliputi Desa Labuan Tereng, Sekotong Timur, Mareje Timur, Mareje Barat, Eyat Mayang dan Desa Jembatan Gantung.
Lalu Kecamatan Gerung yang meliputi tiga desa yang dilanda kekeringan, masing-masing adalah Desa Banyu Urip, Giri Tembesi dan Desa Tempos.
Kemudian Kecamatan Kuripan meliputi Desa Kuripan Timur, Kuripan Selatan, dan Desa Giri Sasak. Berikutnya adalah Kecamatan Batulayar yang meliputi lima desa, masing-masing adalah Desa Batulayar Induk, Batulayar Barat, Senggigi, Bengkaung dan Desa Pusuk Lestari. Kekeringan juga melanda Kecamatan Gunungsari, yaitu di Desa Bukit Tinggi.
Najib meminta masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak dari kekeringan seperti kekurangan air bersih dan potensi kebakaran lahan.