Anggota Ombudsman Desak Pembuatan UU Perlindungan Data Pribadi

Reporter

Halida Bunga

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 21 Juli 2019 11:27 WIB

Anggota Ombudsman Ahmad Su'Adi (kiri) dan Alvin Lie (kanan) menyatakan kekecewaannya terhadap Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang mangkir dalam undangan Ombudsman terkait diskriminasi penumpang disabilitas Maskapai Etihad Airways, di Jakarta, 18 April 2016. TEMPO/Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Alvin Lie Ling Piao mendesak pemerintah dan DPR segera membuat Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Alvin Lie gundah setelah melihat kabar adanya kerja sama Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dengan perusahaan swasta untuk membuka akses data kependudukan.

"Pemerintah bertanggung jawab melindungi privasi dan data pribadi WNRI walau belum ada UU-nya. Maka, makin mendesak perlunya UU Perlindungan Data Pribadi dan Privasi itu," kata Alvin Lie kepada Tempo pada Ahad, 21 Juli 2019.

Lebih lanjut, Alvin menegaskan Pemerintah wajib terbuka dan secara komprehensif menjelaskan kepada rakyat mengenai mekanisme akses data beserta pembatasannya. Khususnya mengenai prosedur perlindungan data dari penyalahgunaan dan pengalihan kepada pihak lain.

"Tapi faktanya, seperti lembaga jasa keuangan, mudah salah gunakan data kependudukan untuk membanjiri kita dengan penawaran-penawaran sampah," kata Alvin.

Atas dasar hal itu, Alvin menilai masyarakat semakin meragukan keamanan data kependudukan karena semakin banyak penipuan dan penawaran yang sudah menggunakan nama lengkap dan data pribadi.

Advertising
Advertising

"Penipuan untuk transfer dana ke rekening bank terutama Bank BUMN, yang identitas pemilik rekening diragukan keabsahannya. Selain itu penawaran kredit, asuransi kartu kredit dan promo lainnya sudah menyapa sasaran dengan nama lengkap dan data pribadi," kata Alvin.

Untuk itu, Alvin mengatakan pihak Ombudsman sedang membahas kasus ini. Pihaknya masih menimbang tindaklanjut penyelidikan terhadap Mendagri dan Dukcapil.

"Hal ini sedang saya bahas dengan anggota Ombudsman. Kami perlu memastikan dan mandapatkan informasi langsung dari Mendagri dan Dirjen Dukcapil," katanya.

Sebelumnya, Alvin Lie mengunggah berita di akun Twitter-nya tentang kerja sama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjalin kerjasama dengan perusahaan pembiayaan Grup Astra. Grup Astra tersebut antara lain PT Astra Multi Finance (AMF) dan PT Federal International Finance (FIF).

Kerjasama Dukcapil-Mendagri dengan FIF telah dilakukan sejak 2017, dan diperpanjang pada 16 Juli 2019. Sedangkan AMF menjalin kerjasama dengan Dukcapil-Mendagri kali pertama pada tahun ini.

Dalam kerja sama tersebut, Grup Astra mendapat akses Nomor Induk Kependudukan (NIK), Data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP-El) yang dimanfaatkan untuk menunjang layanan pembiayaan.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo belum berhasil mendapat penjelasan dari Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

Berita terkait

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

2 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

5 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

18 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

18 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

Menteri Basuki Hadimuljono akan tinjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN setelah libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

19 hari lalu

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

Ombudsman mendorong agar Kementerian Perdagangan segera memberikan kepastian layanan atas penumpukan pemeriksaan barang bawaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

20 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Nasir Djamil Tolak Peleburan Ombudsman dan KPK: Keduanya Punya Tupoksi Berbeda

23 hari lalu

Nasir Djamil Tolak Peleburan Ombudsman dan KPK: Keduanya Punya Tupoksi Berbeda

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil tidak setuju dengan peleburan Ombudsman dan KPK. Kedua lembaga itu memiliki tupoksi berbeda.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

23 hari lalu

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

Menurut Didik, kehadiran KPK telah berkontribusi positif dalam mengawal terwujudnya Indonesia bersih dari korupsi.

Baca Selengkapnya