Konflik PDIP Surabaya, Risma: Saya Tak Ngerti, Saya Tak Tau...

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Jumat, 12 Juli 2019 03:50 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Risma menegaskan dirinya tidak mau ikut campur polemik di tubuh Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya. Polemik ini terkait dengan penunjukan Adi Sutarwijono menggantikan Whisnu Sakti Buana dari jabatan ketua PDIP Surabaya oleh PDIP pusat.

Baca: Calon Pengganti Wali Kota Risma di Kalangan PDIP Kota Surabaya

Penunjukan itu berlangsung pada Minggu, 7 Juli 2019. "Saya tidak ngerti. Saya tidak tau, saya kan sakit," kata Wali Kota Risma singkat saat ditemui wartawan usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Surabaya, Kamis, 11 Juli 2019.

Hasil Konferensi Cabang PDIP Surabaya pada Minggu itu memang menunjuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua PDIP Kota Surabaya. Keputusan tersebut menuai protes keras dari jajaran pengurus partai tingkat kecamatan atau Pimpinan Anak Cabang PDIP se Kota Surabaya.

Pemicu konflik karena nama yang direkomendasi pengurus PDIP pusat terhadap jabatan ketua partai dianggap tidak sesuai dengan aspirasi pengurus di tingkat bawah. Pada rapat kerja sebelumnya disepakati menunjuk Whisnu Sakti Buana untuk memimpin kembali PDIP Kota Surabaya.

"SK resmi pengurus baru hingga kini belum ada. Jadi yang dibacakan saat Konfercab sifatnya masih rancangan. Itu yang perlu diluruskan," kata Ketua Pengurus Anak Cabang PDIP Bulak, Kota Surabaya, Riswanto, Selasa, 9 Juli 2019.

Sebelumnya, Sekretaris PDIP Surabaya Baktiono mengatakan, keputusan penunjukan Adi Sutarwijono sudah final. "Ini yang tanda tangan langsung Bu Megawati (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) dan Pak Hasto (Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto). Jadi sifatnya mengikat dan final," kata Baktiono.

Meski demikian, kata Baktiono, pihaknya diberi batas waktu hingga 27 Juli 2019 untuk menyusun kepengurusan PDIP Surabaya periode 2019-2024 untuk disahkan dalam Konferensi Daerah PDIP Jawa Timur pada tanggal yang sama. "Jadi tidak benar kalau ada yang bilang keputusan konfercab itu belum final dan bisa berubah karena deadlock (kebuntuan)".

Peneliti Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam membenarkan sikap Risma tak mau terlibat dalam polemik PDIP. Ini, kata dia, penting untuk menjaga hubungan baik dengan Whisnu Sakti Buana yang tak lain masih sebagai wakil wali kota.

Menurut Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura ini, kekuatan Risma di PDIP sebenarnya ada pada hubungan dan lobi khusus dengan Megawati Soekarnoputri. Tentunya, lanjut Surokim, Risma tidak akan berbeda sikap dengan keputusan Ketua Umum PDIP tersebut.

"Beliau (Risma) bukan kader genuine organik, kalau sampai terseret pada pusaran konflik malah tidak fungsional. Ke depannya menurut saya cukup berisiko jika bersikap ke salah satu pihak (faksi PDIP di Surabaya) dan akan potensial membuka front yang manifest," katanya.

Tiga faksi di PDIP Kota Surabaya yakni faksi Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), faksi Bambang Dwi Hartono (Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP pusat sekaligus mantan Wali Kota Surabaya) dan Whisnu Sakti Buana (mantan Ketua PDIP Surabaya sekaligus wakil wali kota).



Berita terkait

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

2 jam lalu

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi dan Pramono-Rano unggul atas rivalnya di Pilkada Jakarta dan Jateng.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

20 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

1 hari lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Debat Pilkada, Risma Janji Beri Subsidi PNBP Nelayan Jawa Timur

1 hari lalu

Debat Pilkada, Risma Janji Beri Subsidi PNBP Nelayan Jawa Timur

Dengan memberi subsidi PNBP dan memberi fasilitasi, menurut Risma, nilai tukar nelayan bisa lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.

Baca Selengkapnya

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

2 hari lalu

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

3 hari lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

3 hari lalu

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

4 hari lalu

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

PDIP mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang diisukan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya