Anggap Kondisi Normal, Moeldoko: Rekonsiliasi Bukan Prioritas

Jumat, 5 Juli 2019 14:28 WIB

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko ditemui saat open house di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menilai rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah terbangun. Para pendukung keduanya, kata dia, juga telah memperbaiki hubungan pascapemilihan presiden.

Kalau pun Jokowi dan Prabowo didesak untuk bertemu, hal itu hanya masalah waktu karena kondisi sudah normal selepas Pilpres. "Kalau semua sudah berjalan normal saya pikir juga bukan menjadi sebuah agenda yang prioritas lah," katanya di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Baca juga: Syarat Rekonsiliasi Pascapilpres Menurut Twitter Dahnil Anzar

Atas dasar itu Moeldoko menilai narasi-narasi tentang rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo tidak penting lagi. "Menurut saya, hal yang sudah normal sebenarnya jadi tidak terlalu penting, lah, itu dibicarakan lagi."

Moeldoko menjelaskan pendukung Jokowi dan Prabowo saat ini telah membangun komunikasi yang baik. Jangan sampai kata-kata rekonsiliasi antara dua tokoh ini menghambat proses itu dan mencitrakan sedang terjadi sesuatu yang gawat di Indonesia. "Itu peristiwa politik yang kita pasti hadapi dari tahun ke tahun, dari lima tahun ke lima tahun dan seterusnya."

Advertising
Advertising

Baca juga: Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo, Dahnil Singgung Rizieq Shihab

Ketimbang membesar-besarkan rekonsiliasi dua elite ini, mantan panglima TNI itu menyarankan agar fokus pada memperbaiki hubungan antarpribadi dan antarkomunitas yang sempat terbelah saat pemilihan presiden. Jangan sampai rekonsiliasi hanya memikirkan soal negoisasi dan terpaku hanya kepada elite.

Jika rekonsiliasi harus demi kepentingan Indonesia. Ia khawatir terjebak rekonsiliasi hanya untuk memikirkan negosiasi. “Memikirkan kepentingan kelompok tertentu."

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya