Menarik Dukungan, Jejak Kedekatan Ormas Garis dengan Prabowo

Sabtu, 22 Juni 2019 08:32 WIB

Chep Hernawan alias Chep Dapet, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur saat menjelaskan soal keterlibatan anak buahnya di kerusuhan 22 Mei 2019. (Foto: Tempo/Deden)

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur menginstruksikan seluruh anggotanya menarik dukungan dari pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Ketua Umum Garis Cianjur Chep Hernawan menyebut perjuangan organisasinya sudah tidak sejalan dengan tim Badan Pemenangan Nasional Pasangan. Untuk itu, Garis secara organisasi menarik diri dari urusan dukung-mendukung.

Baca: Prabowo Akan Kembali dari Jerman Sebelum Putusan Sidang MK

"Pilpres sudah usai, tak ada dukung-mendukung lagi. Kami sudahi sampai di sini karena misi kami sudah tak sejalan. Siapapun pemenangnya kami hormati, asal MK mengambil keputusan dengan jujur," kata pengusaha yang lebih dikenal dengan sebutan Chep Dapet ini, di Markas Besar Garis Cianjur, Jumat, 21 Juni 2019.

Seperti apa kedekatan dan kontribusi Ormas Garis terhadap Prabowo - Sandiaga sebelumnya?

Ormas Garis mulai menjadi sorotan saat polisi menyebut Garis adalah salah satu kelompok biang kerusuhan 22 Mei 2019. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, terungkapnya kelompok Garis ini didasari pengakuan dua orang yang ditangkap dan dijadikan tersangka.

"Dari keterangan dua tersangka itu, mereka berniat untuk berjihad pada aksi unras tanggal 21-22. Kami menemukan bukti-bukti yang sangat kuat," ujar Iqbal di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Mei 2019. Keduanya saat ini sudah ditahan di Polda Metro Jaya.

Nama Garis sebelumnya juga disebut saat Prabowo kampanye di Cianjur pada Maret lalu. Saat itu Prabowo menggunakan mobil Toyota Alphard warna hitam bernomor polisi B 264 RIS. Mobil itu kemudian diketahui milik Chep Hermawan, yang merupakan ketua umum Garis.

Chep mengaku mendukung perjuangan yang dilakukan Prabowo demi merebut posisi presiden. Salah satu bentuk dukungan yang dilakukannya meminjamkan mobil untuk digunakan Prabowo. "Saya sebagai Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur mendukung setiap langkah Pak Prabowo demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," kata Chep.

Chep membantah tudingan Polri bahwa kelompoknya jadi biang kerusuhan di Jakarta setelah aksi 21 Mei dibubarkan polisi. "Saya hanya mengirimkan 2 unit ambulans dengan total 8 tenaga medis. Saya sendiri hadir di Jakarta untuk memantau, tapi tidak terlibat aksi," ujar laki-laki yang akrab disapa Chep Dapet itu saat dihubungi Tempo melalui telepon, Kamis 23 Mei 2019.

Berulang-ulang Chep menegaskan bahwa Garis tidak ikut-ikutan aksi, apalagi mengerahkan pasukan. Jadi, dia menandaskan, polisi salah kalau menuding Garis sebagai motor penggerak kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.

Belakangan, Chep mengaku tak mendapatkan apa-apa dari Pilpres. Justru dari dukung-mendukung pilpres ini, kata dia, Garis jadi korban, terutama saat kerusuhan 22 Mei. Sebab, kata dia, setiap ada aksi unjuk rasa yang berujung rusuh, nama Garis selalu dijadikan kambing hitam.

"Buktinya kemarin kami juga dituduh terlibat aksi rusuh yang menyebabkan jatuh korban. Padahal, gara-garanya hanya ambulans Garis yang dipinjam pihak lain untuk urusan medis ditangkap Brimob saat mengevakuasi korban. Ujung-ujungnya kami yang dipersalahkan," tutur Chep.

Chep berujar nama Garis sering jadi sangkaan yang berujung salah paham. Dia mengaku sempat diperiksa di Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat setelah ambulans itu ditangkap. "Saat dibuktikan ternyata bukan mobil kami. Mobil itu bernama Garis juga, tapi bukan ormas Gerakan Reformis Islam, melainkan yayasan Gerakan Rizalul Islam," kata Chep.

Chep pun akhirnya mengambil inisiatif bertemu dengan pihak media untuk klarifikasi sekaligus menyampaikan pernyataan mencabut dukungan. "Hal ini perlu disampaikan ke pihak media supaya tidak terjadi salah paham. Kita melakukan dauroh sekaligus tabayyun," kata Chep.

Baca: Tim Prabowo Sebut Eddy Hiariej Kuasa Hukum Terselubung Jokowi

Kemarin, Chep pun resmi mengumumkan bahwa organisasinya sudah menarik dukungan dari ingar bingar pemilu presiden 2019 dan mereka akan kembali sebagai organisasi kemanusiaan.

Berita terkait

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

2 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

3 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

5 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

8 jam lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

8 jam lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

12 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

14 jam lalu

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Jokowi bertemu Puan dan mengenalkan Prabowo ke delegasi World Water Forum ke-10 di Bali sebagai Presiden terpilih RI.

Baca Selengkapnya

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

15 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

15 jam lalu

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

Kepada ribuan peserta KTT World Water Forum, Jokowi meyakinkan bahwa Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada manajemen air dunia.

Baca Selengkapnya