Isu Jadi Makelar Ketua Umum Demokrat, Max: Andi Arief Berkhayal

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Juli Hantoro

Senin, 17 Juni 2019 19:24 WIB

Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok (kiri), Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua (tengah) dan politikus senior Demokrat saat mendeklarasikan Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat di Restoran Bumbu Desan, Cikini, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Deklarasi dilakukan dalam rangka menyikapi hasil perolehan partai dalam pemilu 2019. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua membantah tudingan dirinya makelar kursi jabatan ketua umum partai seperti yang ditudingkan Andi Arief. Max menyebut Andi Arief tak lebih dari sekedar berkhayal.

Baca juga: Andi Arief: Max Sopacua Ingin Sandiaga Jadi Ketua Umum Demokrat

"Ini sama saja Andi Arief menyebutkan dulu misalnya setan gundul, 7 kontainer, sama aja gak ada buktinya. Mengkhayal beliau itu," kata Max saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Juni 2019.

Max enggan berkomentar banyak terkait tudingan itu. Ia mengatakan ucapan Wakil Sekjen Partai Demokrat itu tidak didasarkan pada apapun dan hanya hoax semata. Termasuk di antaranya tuduhan bahwa Max dan beberapa politikus Partai Demokrat lain mencoba menaikkan Sandiaga Uno dan Gatot Nurmantyo sebagai Ketua Umum Partai Demokrat baru.

"Saya jadi gak enak sama Sandiaga Uno yang sedang berjuang di MK. Dia gak tau apa-apa, namanya malah disebutkan oleh Andi Arief," kata Max.

Advertising
Advertising

Padahal, Max mengatakan ia telah memiliki kepercayaan penuh pada sosok Agus Harimurti Yudhoyono, anak dari Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai penerus kursi ketua umum. AHY saat ini menjabat sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

"Kami melihat bahwa AHY adalah figur terdepan yang kita ajukan dan akan jadi Ketua Umum di Kongres yang akan datang, mau Kongres Luar Biasa maupun Kongres biasa," kata Max.

Tudingan Andi Arief muncul setelah Max dan beberapa politikus senior Partai Demokrat lain memunculkan desakan untuk menggelar Kongres Luar Biasa. Mereka yang mengatasnamakan Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), menilai KLB perlu dilakukan setelah melihat hasil negatif di Pemilihan Umum 2019 lalu.

Partai Demokrat hanya meraih 7,7 persen suara, atau salah satu yang terendah sejak partai ikut Pemilu pada 2004 silam. Beberapa politikus yang mendukung langkah ini adalah Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yani.

Baca juga: Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Larang Kader Bicara KLB

Max sendiri mengatakan banyak yang salah paham mengenai tujuan dia. KLB ini, menurut dia, hanyalah salah satu langkah perbaikan Partai Demokrat.

"Ini kan yang harus kita tindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah penyelamatan di pemilu berikutnya nanti," kata Max.

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

16 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

21 jam lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

22 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

3 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

6 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya