PDIP Akan Percepat Pelaksanaan Kongres, Ada Apa?

Kamis, 13 Juni 2019 06:08 WIB

Megawati Soekarnoputri, meresmikan kantor baru DPP PDIP di Jalan Diponegoro No.58, Jakarta, 1 Juni 2015. Setelah Peristiwa 27 Juli 1996 meletus kantor tersebut direbut oleh massa pendukung PDI versi Kongres Medan, Soerjadi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mempercepat pelaksanaan kongres V partai berlambang banteng itu, yang seharusnya dilaksanakan pada 2020.

Simak: PDIP: Koalisi Bersama Demokrat Sudah Sering Dilakukan

"Betul (kongres dipercepat). Rencananya pada 8-10 Agustus di Bali," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada Tempo pada Kamis, 13 Juni 2019.

Hendrawan enggan menjelaskan alasan percepatan pelaksanaan kongres tersebut. Yang jelas, PDIP akan menggelar rakernas dalam waktu dekat untuk membahas persiapan kongres. "Info lebih lanjut bisa ditanyakan kepada Sekjen yang diberi tugas menyampaikannya," ujar Hendrawan.

Adapun kongres merupakan agenda penting menentukan pergantian kepemimpinan di tubuh PDIP. Berdasarkan Kongres IV PDIP pada 9-11 April 2015 di Bali, masa jabatan Megawati semestinya baru akan berakhir pada 2020.

Megawati bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PDIP sejak 1999. Semenjak itu, Megawati selalu terpilih sebagai ketua umum dalam kongres partai Banteng. Saat ini adalah periode ke empat ia menjabat sebagai ketua umum setelah dipilih di Kongres PDIP Bali 2015.

Saat memberikan pembekalan kepada calon legislatif PDIP pada November 2018 lalu, Megawati sempat menyatakan keinginannya sejak lama untuk mundur dari pemimpin PDIP. "Saya jadi ketua umum partai yang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah +17 (maksudnya 71 tahun dibalik),” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, selama ini Megawati selalu terpilih berdasarkan suara terbanyak. Meski Megawati sudah ingin mundur, kader partai tetap tidak ingin menggantinya. “Ketika kongres menghendaki beliau untuk memimpin, itu bagian dari dedikasi bagi partai dan negara. Bukan karena orang per orang, bukan karena ambisi,” ujar Hasto.

Baca: PDIP Bicara Hubungan Megawati dan SBY Selama Ini

Politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan, terpilihnya Megawati sebagai ketua umum beberapa periode, karena memang sosoknya yang tak tergantikan. Maruarar menyebut, pada 2015, Mega masih menimbang-nimbang calon penggantinya.

"Tahun 2020 baru mungkin ada peluang perubahan regenerasi," ujar Maruarar pada 2015 silam.

Berita terkait

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

6 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

10 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

11 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

13 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

15 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

16 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya