Banjir di Tanah Bumbu Disinyalir Akibat Tambang dan Kebun Sawit

Senin, 10 Juni 2019 14:56 WIB

Warga berada di atas perahu menerobos banjir sejak dua pekan lalu di Desa Laloika, Kecamatan Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu, 9 Juni 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Banjarmasin-Bencana Banjir menenggelamkan puluhan desa di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan setelah hujan deras mengguyur pada Sabtu dan Minggu akhir pekan lalu. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan, Wahyuddin, banjir masih menggenangi sebagin desa di Kecamatan Sungai Loban dan Mantewe, Tanah Bumbu hingga Senin pagi, 10 Juni 2019.

Wahyuddin berkata ada empat pemicu bencana banjir tahunan yang sering menerjang Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. “Resapan tanah enggak ada, karena pemakaian lahan tidak seimbang. Pertambangan, kebun sawit, dan pembukaan perumahaan yang amdalnya apakah sudah benar atau meragukan,” ucap Wahyuddin.

Baca Juga: Banjir Menerjang Konawe Utara, Ribuan Warga Mengungsi

Selain itu, kata dia, budaya masyarakat buang sampah sembarangan, tingginya curah hujan, dan pasang surut air laut berkontribusi memicu banjir menahun pada tiga kabupaten tersebut. Data terbaru yang diterima pada Minggu pukul 18.00 WITA, di Kecamatan Satui banjir menggenangi lima desa, 1.331 KK, 4.920 jiwa, dan 221 hektare persawahan. “Tempat pengungsian di SMPN 4 Satui sebanyak 11 KK dan 97 jiwa,” kata Wahyuddin.

Wahyuddin masih menghimpun data korban banjir pada tiga kabupaten tersebut. Menurut dia, Pemerintah Kalimantan Selatan sudah menyalurkan bantuan logistik ke korban banjir di Kotabaru dan Tanah Bumbu.

Kepala BPBD Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya menambahkan hujan lebat memicu banjir di sekujur Pulau Laut, dan merobohkan Waduk Tilawang pada Sabtu pekan lalu. Menurut dia, banjir di Kotabaru akibat curah hujan tinggi dan air laut pasang.

Dia masih menghimpun data korban banjir dan kerugian materi. “Hari ini masih terpantau banjir di Bakambit, Kecamatan Pulau Laut Timur karena dataran rendah dan air laut sedang pasang. Tim sudah menuju ke sana. Untuk korban mengungsi cuma satu KK di Desa Gunung Sari karena rumahnya tertimbun longsor,” kata Rusian.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono, pernah mengatakan Kalimantan Selatan menghadapi ancaman penghancuran lingkungan dan ruang hidup akibat tambang batu bara dan perkebunan monokultur. Dari 3,7 juta hektare luas Kalimantan Selatan, Kisworo mengklaim 50 persennya sudah dikuasai izin tambang dan kebun sawit.

Simak Juga: Banjir Bandang Rendam 7 Kabupaten di Sulawesi Tenggara

“Kalsel darurat ruang dan darurat bencana ekologis, 50 persen wilayah Kalsel dibebani ijin tambang (33 persen) dan sawit (17 persen). Harus ada langkah tegas oleh negara dalam mengurai kejahatan tambang, dan untuk menjamin keselamatan rakyat dan lingkungan di Kalimantan Selatan,” kata Kisworo.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu, Setia Budi, mengatakan Banjir menggenangi 686,5 haktere lahan pertanian dan 5.225 kilogram padi (persemaian) yang tersebar pada delapan kecamatan. “Data sementara yang terendam. Setiap hari ada perubahan yang terkena dampak banjir terhadap lahan pertanian,” kata Setia Budi.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

5 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

15 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

2 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

2 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

2 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya