Tim Investigasi Rusuh 22 Mei Komnas HAM dan Polri Segera Bertemu

Reporter

M Rosseno Aji

Sabtu, 8 Juni 2019 13:51 WIB

Anggota Brimob Kaltim membawa tong sampah saat membersihkan area Jalan MH Thamrin bersama petugas PPSU pasca Aksi 22 Mei di Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi kerusuhan 22 Mei bentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana melakukan pertemuan dengan tim investigasi bentukan polri. Mereka akan bertukar temuan masing-masing pihak mengenai kerusuhan 22 Mei termasuk soal proses jatuhnya korban.

Baca juga: Setara Sebut 2 Kemungkinan Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019

“Kami menyambut baik, supaya kami bisa bertukar informasi,” kata Komisioner Komnas HAM, Amirudin Al Rahab dihubungi, Sabtu, 8 Juni 2019.

Amir menuturkan pertemuan akan dihelat di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat. Dia mengatakan kemungkinan kepolisian akan diwakili oleh Kepala Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Moechgiyarto. Akan tetapi, dia belum mengetahui waktu pasti pertemuan itu.

Sebelumnya, Kepolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan tim investigasi internal polri akan membawa hasil investigasi kerusuhan 21 Mei dan 22 Mei kepada Komnas HAM. Tito mengatakan hal itu dilakukan untuk membandingkan temuan polri dengan temuan tim investigasi yang dibuat Komnas HAM.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia berujar, upaya ini dilakukan supaya hasil penyelidikan lebih transparan. “Kami tidak ingin nanti dianggap ekslusif dan nutup-nutupin,” kata Tito.

Kepolisian membentuk tim investigasi sehari setelah kerusuhan terjadi di kawasan Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta Pusat, pada 21 Mei dan 22 Mei. Kerusuhan juga merembet ke kawasan Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat. Dalam rangkaian kerusuhan itu delapan orang dilaporkan tewas. Rumah Sakit Polri memastikan empat korban tewas dengan luka tembak.

Tim investigasi internal kepolisian dipimpin oleh Moechgiyarto. Di dalam tim itu, Kapolri juga membentuk tim beranggotakan Badan Reserse Kriminal Polri untuk menelisik dalang di balik kerusuhan. Kepolisian menduga ada kelompok yang sengaja ingin membuat onar, bahkan menciptakan martir dalam kerusuhan itu.

Selain soal skenario martir, dugaan kekerasan oleh kepolisian dalam mengamankan aksi demo juga mencuat. Misalnya, lewat beredarnya sebuah video di Masjid Al Huda, Kampung Bali, Jakarta Pusat. Dalam video itu, sejumlah anggota Brigade Mobil diduga memukuli seorang laki-laki berbaju hitam yang diduga pendemo.

Amir menuturkan tim investigasi bentukan Komnas akan berfokus menyelidiki adanya dugaan pelanggaran HAM pada proses pengamanan yang dilakukan kepolisian. “Kami mengawasi proses hukumnya memenuhi aturan atau tidak, dan memenuhi rasa keadilan atau tidak,” kata dia.

Berita terkait

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

7 jam lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

12 jam lalu

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

Natalius Pigai, Menteri HAM yang baru menjabat, langsung memicu sorotan publik dan DPR dengan usulan anggaran fantastis dan lainnya, apa saja?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

2 hari lalu

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

Komnas HAM menyatakan usulan 4 RUU masuk Prolegnas bisa jadi bahan rekomendasi kepada pemerintah atau pembuat kebijakan.

Baca Selengkapnya

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

2 hari lalu

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

2 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

2 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

4 hari lalu

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

Laporan serangan bom molotov ke kantor redaksi Jubi tidak pernah ditindaklnjuti oleh kepolisian.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

4 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

4 hari lalu

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

Komnas HAM mencatat permasalahan yang sering dilaporkan ihwal status hubungan kerja, klaim jaminan kesehatan, hingga pembatasan hak untuk berserikat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

4 hari lalu

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

TNI menandatangani nota kesepahaman dengan Komnas HAM perihal pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia

Baca Selengkapnya