Pemerintah Diminta Timbang Lagi Pembatasan Fitur Media Sosial

Jumat, 24 Mei 2019 09:20 WIB

Ilustrasi Media Sosial (Medsos).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi menilai pembatasan penggunaan media sosial yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak efektif mengurangi hoaks. “Kalau dilihat, karena banyak pakai VPN (Virtual Private Network), jadi seperti tidak efektif,” ujar Heru saat dihubungi, Rabu, 23 Mei 2019.

Menurut dia, pembatasan hanya bisa membatasi sebagian pengguna media sosial. “Ada yang terblok dan ada yang tidak.” Pembatasan akses ini harus dievaluasi dan dipertimbangkan kembali.

Baca juga: Wiranto: Cegah Hoaks, Pemerintah Batasi Fitur di Media Sosial

“Jangan sampai sejarah mencatat, ‘di bawah Pak Jokowi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kita memasuki masa kelam membatasi akses ke saluran informasi’.” Sesungguhnya akses ke saluran informasi dijamin Undang Undang Dasar 45 Pasal 28 f.

Pemerintah membatasi akses pengiriman foto dan video di beberapa media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook, Rabu, 22 Mei 2019. Alasannya, kerusuhan 22 Mei yang terjadi di gedung Badan Pengawas Pemilu dan beberapa lokasi di Jakarta rawan dimanfaatkan untuk menyebar informasi bohong.

Hingga saat ini pembatasan masih berlangsung untuk beberapa pengguna. Masyarakat banyak yang mengunduh aplikasi VPN untuk bisa menembus pemblokiran.

Advertising
Advertising

Baca juga: Bermedsos, Puluhan Siswi di Garut Jadi Korban Pelecehan Seksual

Jika langkah ini harus ditempuh, kata Heru, bisa dengan cara membatasi orang per orang yang memprovokasi, menyebar hoaks, dan ujaran kebencian. “Dan kenapa baru sekarang?” Seharusnya pemblokiran dilakukan agar pembelahan tidak kian tajam menjelang Pemilu.

Untuk menjalankan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, menurut Heru, yang terpenting adalah pembatasan atau blokir itu harus dapat dipertanggungjawabkan, dilakukan secara transparan, dan setelah mendapat masukan yang cukup dari publik dan ahli. “Kominfo harus punya SOP pemblokiran yang selama ini selalu jadi pertanyaan.” Kementerian itu sebelumnya memiliki Tim Panel, lembaga ad hoc yang penting agar Kominfo juga tidak dianggap melampaui kewenangan (abuse of power). Namun lembaga itu sudah dilikuidasi.

Baca juga: Polri Buru Penyebar Hoaks Polisi Tembaki Masjid

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan pembatasan media sosial ini efektif mencegah hoaks beredar. “Secara psikologis, video dan gambar mempunyai dampak yang lebih cepat men-trigger emosi orang, pengguna medsos-instant messaging,” ucapnya saat dihubungi, Rabu, 23 Mei 2019. Pembatasan akses kepada fitur itu, kata dia, otomatis mengurangi kesempatan mempengaruhi pemikiran penerima video atau gambar. “Pasti efektif.”

Meski efektif, Rudiantara belum memaparkan angka data penurunan informasi hoaks setelah pembatasan media sosial. Menurut dia, pembatasan ini berlangsung hingga pihak keamanan menyatakan suasana kondusif.

Rudiantara mengatakan landasan hukum pembatasan media sosial adalah Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dia mengatakan inti dari aturan itu yakni meningkatkan literasi, kemampuan, kapasitas dan, kapabilitas masyarakat tentang digital. "Kedua manajemen dari konten termasuk melakukan pembatasan."

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

5 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

5 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

6 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

7 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya