Asosiasi DPRD Indonesia Serukan Masyarakat Tolak People Power

Reporter

Antara

Sabtu, 18 Mei 2019 07:04 WIB

Penjual kaos "people power" mencoba meraup berkah di antara demo massa PA 212, GNPF dan FPI di Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat 10 Mei 2019 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) mengimbau masyarakat Indonesia tidak melakukan people power pada 22 Mei, saat pengumuman hasil pemilu oleh KPU. Alasannya, tindakan tersebut tidak sesuai dengan konstitusi.

Baca: Petinggi dan Tokoh Agama Jember Tolak People Power

"Kami DPRD kabupaten mengimbau masyarakat di daerah tidak mudah terprovokasi dan melakukan people power," kata Ketua Adkasi, Lukman Said di Jakarta, Jumat, 17/5. Menurut dia, people power adalah merupakan makar atau upaya menggulingkan pemerintahan. "Tindakan itu juga akan mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa."

Seruan people power ini pertama kali digaungkan oleh Amien Rais, anggota Dewan Penasihat Badan Pemenangan nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno. Belakangan istilah itu ia ganti dengan gerakan kedaulatan rakyat.

Menurut Lukman Said, masyarakat Indonesia harus mempercayakan hasil pemilu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Walaupun Pemilu ini terdapat beberapa kelemahan, tetapi mari kita terima hasilnya dari KPU. Saya kira kan sudah ada Mahkamah Konstitusi (MK), TNI, Polri," tutur dia.

Ia menyatakan Adkasi akan terus mendukung KPU untuk melanjutkan rekapitulasi pengumpulan suara dan hasil penetapan Pemilu 2019. Ia mengajak masyarakat untuk tetap damai dan merajut kembali persaudaraan apapun hasilnya. "Kalaupun ada kecurangan, kan, ada MK. Silakan laporkan kepada MK."

Adkasi mengadakan buka puasa bersama sekaligus silaturahmi di Jakarta pada Jumat.
Buka puasa bersama itu dihadiri oleh beberapa perwakilan DPRD kabupaten seluruh Indonesia antara lain perwakilan Kabupaten DPRD Samosir, Lampung, Jambi, Bandung Barat dan Morotai.

Advertising
Advertising

Berita terkait

People Power 22-25 Februari 1986, Perjuangan Rakyat Filipina Melawan Rezim Diktator Ferdinand Marcos

24 Februari 2024

People Power 22-25 Februari 1986, Perjuangan Rakyat Filipina Melawan Rezim Diktator Ferdinand Marcos

Revolusi People Power terjadi sepanjang 22-25 Februari 1986. Perjuangan rakyat Filipina melawan rezim diktator Ferdinand Marcos.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Rencana Cabut Laporan Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi, Begini Kilas Balik Kasusnya

1 Desember 2023

Tim Hukum PDIP Rencana Cabut Laporan Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi, Begini Kilas Balik Kasusnya

Tim Hukum PDIP menyatakan apa yang disampaikan Rocky Gerung soal Presiden Jokowi benar adanya. Mereka berencana cabut laporan.

Baca Selengkapnya

Tolak Cawe-Cawe Jokowi dalam Pilpres 2024, Aliansi People Power Indonesia Gelar Aksi Damai di Solo

7 Juli 2023

Tolak Cawe-Cawe Jokowi dalam Pilpres 2024, Aliansi People Power Indonesia Gelar Aksi Damai di Solo

Aliansi People Power mendesak Jokowi untuk tak cawe-cawe dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Muncul Spanduk Seruan People Power Solo, Berawal dari Diskusi Amien Rais?

6 Juli 2023

Muncul Spanduk Seruan People Power Solo, Berawal dari Diskusi Amien Rais?

Satpol PP mencopoti spanduk berisi seruan people power yang ada di sejumlah titik, khususnya di ruas jalan utama Solo

Baca Selengkapnya

Profil Cory Aquino: Presiden Perempuan Pertama Filipina dan Jejak People Power

1 Agustus 2022

Profil Cory Aquino: Presiden Perempuan Pertama Filipina dan Jejak People Power

Setelah kematian suaminya akibat terbunuh, Cory Aquino didukung oposisi Filipina yang bersatu di sekelilingnya.

Baca Selengkapnya

Marcos Jr Diunggulkan Menang Pilpres Filipina, Ini Kata Korban Kekejaman Ayahnya

5 Mei 2022

Marcos Jr Diunggulkan Menang Pilpres Filipina, Ini Kata Korban Kekejaman Ayahnya

Korban kekejaman diktator Marcos bersuara menyayangkan keunggulan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan Presiden Filipina

Baca Selengkapnya

Kasus Makar Eggi Sudjana Dilanjutkan, Yusri: Permintaan Kapolda Metro Jaya

2 Desember 2020

Kasus Makar Eggi Sudjana Dilanjutkan, Yusri: Permintaan Kapolda Metro Jaya

Penyelidikan kasus makar dengan tersangka Eggi Sudjana dilanjutkan karena Kapolda Metro Jaya yang baru punya program menuntaskan kasus lama.

Baca Selengkapnya

Eggi Sudjana Tagih SP3 Kasus Makarnya, Penjelasan Pengacara?

12 Juli 2019

Eggi Sudjana Tagih SP3 Kasus Makarnya, Penjelasan Pengacara?

Permohonan SP3 tersebut diajukan lantaran polisi tidak memiliki bukti cukup terkait kasus makar Eggi Sudjana karena sebatas seruan people power.

Baca Selengkapnya

Jenguk Eggi Sudjana, Keluarga Bawakan Alat Pendeteksi Darah

5 Juni 2019

Jenguk Eggi Sudjana, Keluarga Bawakan Alat Pendeteksi Darah

Selain dibawakan opor ayam, tersangka kasus dugaan makar Eggi Sudjana juga diberi alat pengetes darah oleh keluarganya pada hari Lebaran ini.

Baca Selengkapnya

Demo Kedaulatan Rakyat di Depan Bawaslu Hari Ini Dipastikan Batal

29 Mei 2019

Demo Kedaulatan Rakyat di Depan Bawaslu Hari Ini Dipastikan Batal

Istilah kedaulatan rakyat dalam konteks menolak pemilu dimunculkan oleh Amien Rais. Demonstrasi 21-22 Mei lalu berbuntut kerusuhan.

Baca Selengkapnya