Aksi Tolak Pemilu Curang oleh Kubu Prabowo Diwacanakan 3 Hari

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 17 Mei 2019 21:45 WIB

Ketua Umum Front Pembela Islam Sobri Lubis (kiri) dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Yusuf Muhammad Martak (berbaju putih kedua dari kiri) menyambangi rumah calon presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa malam, 7 Mej 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta-CEO Sekeratriat Nasional Prabowo-Sandi (PADI), Marwan Batubara, menyatakan aksi protes akan digelar jika pemerintah tidak juga menggubris seruan adanya kecurangan di Pemilihan Umum 2019. Marwan mengklaim berbagai bukti adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif telah mereka buktikan.

"Gerakan itu diperlukan untuk menjadi perhatian bagi mereka," kata Marwan saat ditemui di Rumah Perjuangan Rakyat, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.

Baca Juga: Prabowo Menolak Penghitungan Pemilu Curang, Ini Pidato Lengkapnya

Marwan menuturkan gerakan yang akan dilakukan adalah aksi damai dan tidak anarkistis. Ia mengatakan dalam beberapa tahun belakangan, aksi yang dilakukan masyarakat telah terbukti bisa mengumpulkan masa yang besar dan mampu membuat perubahan.

"Dan selama ini kita sudah buktikan dengan tujuh juta orang di 212 atau 10 14 juta di ulang tahun 212 , tidak ada masalah. Karena saya yakin orang yang akan datang itu akan melebihi 7 juta," ucap Marwan.

Menurut dia aksi ini bertujuan untuk menekan pemerintah agar mengakui adanya kecurangan di pemilu, khususnya pemilu presiden. "Kalau memang selama ini mereka curang atau jahat, lalu bertobat lalu menetapkan yang menang itu 02 misalnya, ya, gerakan bisa saja berhenti," kata Marwan.

Hal ini diungkapkan Marwan dalam acara Deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Dalam acara itu, hadir pula sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Ketua Umum Front Pembela Islam Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath, hingga anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Titiek Soeharto.

Titiek mengatakan siap untuk ikut turun di aksi ini. Ia memperkirakan akan ada sejumlah titik di ibu kota yang menjadi titik kumpul demonstran nanti. Bahkan ia memerkirakan aksi bisa berjalan lebih dari satu hari. "Tanggal 21 dan 22. Mungkin 20, 21,dan 22," kata Titiek. 22 Mei merupakan hari pengumuman hasil sidang pleno Komisi Pemilihan Umum soal rekapitulasi hasil Pemilu 2019.

Simak Juga: Kubu Jokowi: Paparan Kecurangan Pemilu Kubu Prabowo Tak Berdasar

Sobri Lubis mengatakan siap ikut mengawal aksi ini. Meski begitu, mereka mengaku belum tahu pasti berapa banyak massa yang akan terlibat dalam aksi ini. "Gak bisa dihitung, ya, soalnya ini massa cair. Yang penting (massanya) dari mana-mana," kata Sobri.

Hal senada diungkapkan oleh Al Khaththath. Sekjen FUI itu mengatakan aksi hanya akan diisi dengan orasi. "Lebih banyak tausyiah (inshaallah). Kan kita upayakan di Bulan Ramadan ini banyak tausyiah, terutama tausyiah kepada KPU," kata Al Khaththath.

Berita terkait

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

2 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

5 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

5 jam lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

9 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

12 jam lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

18 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

19 jam lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

22 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya