Tim Rombak Kabinet Inventarisir Menteri, Ini Jatah Partai Koalisi

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 13 Mei 2019 14:41 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meresmikan jalan tol Pandaan-Malang di gerbang tol Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin 13 Mei 2019. Ruas Tol Pandaan-Malang seksi I-III sepanjang 30,6 Km itu diharapkan akan memperlancar arus mudik Lebaran 2019 di Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Dua narasumber Tempo yang mengetahui rencana penyusunan kabinet Jokowi hasil perombakan mengatakan kemungkinan komposisi kabinet tak berubah banyak dibandingkan dengan kabinet periode pertama. “Mungkin komposisi kabinet (baru) tak berubah banyak,” kata dua sumber yang dikutip Majalah Tempo edisi 13-19 Mei 2019. Untuk rombak kabinet jatah menteri untuk masing-masing partai sudah termasuk calon menteri dari kalangan profesional.

Berikut perkiraan jatah menteri untuk partai pendukung Jokowi menurut dua sumber Tempo itu:

Baca: Rombak Kabinet Usai Lebaran, Jokowi Ingin Menteri Milenial


PDIP: tujuh hingga delapan kursi menteri

Partai Golkar: empat sampai lima menteri

Partai Kebangkitan Bangsa: empat sampai lima menteri

Advertising
Advertising

Partai NasDem: tiga hingga empat kursi

Partai Persatuan Pembangunan: satu hingg dua kursi.


Anggota Dewan Syura PKB, Maman Imanulhaq, mengatakan pada 2014 partainya mengajukan Mohamad Nasir sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Maman yakin partainya kini bisa mendapat enam menteri atau naik dua dibanding periode ini. Sebab, perolehan suara dan kursi PKB di DPR meningkat dalam pemilihan legislatif.

Menurut dia, PKB sudah menyiapkan 10 nama yang diajukan sebagai menteri, antara lain Hanif Dhakiri, yang kini masih menjabat Menteri Ketenagakerjaan, serta Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Ketua umum kami berhak mengajukan nama, dan Presiden punya hak prerogatif untuk memilih,” ujar Maman.

Baca: Kata TKN Soal Polling Daftar Calon Menteri Jokowi - Ma'ruf Amin

Juru bicara presiden Johan Budi memberi sinyal akan adanya perombakan kabinet setelah lebaran. Menurut Johan, Presiden bisa mencopot para pembantunya kapan saja karena dua hal: kinerja yang tak optimal atau terkait kasus hukum. “Terkait kasus artinya menteri itu menyandang status tersangka,” ujar Johan pada Rabu, 8 Mei lalu.

Di Kabinet Kerja, ada tiga menteri yang sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Kadernya berada di pusaran kasus rasuah, PPP menyerahkan sepenuhnya nasib Lukman kepada Jokowi. “Rombak kabinet adalah hak prerogatif Presiden.” PPP sudah menyiapkan pengganti apabila Lukman diberhentikan Jokowi. Menurut Arsul, partainya menyepakati kader yang diusulkan ke Presiden tak pernah menjabat menteri sebelumnya.

Berita terkait

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

18 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

3 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya