Pengamat: Partai Demokrat Hanya Punya 2 Opsi

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 12 Mei 2019 12:47 WIB

Adi Prayitno. Uinjkt.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan saat ini Partai Demokrat hanya memiliki dua opsi. Tetap di koalisi oposisi atau merapat ke pemerintahan.

Baca juga: Demokrat Anggap Arief Poyuono Tak Punya Kapasitas Bicara Koalisi

“Hanya dua opsi yang harus dipilih Demokrat. Karena pilihan menjadi partai penyeimbang tak memihak ke pemerintah dan tak ke oposisi adalah posisi yang tak menguntungkan,” ujar Adi saat dihubungi, Ahad 12 Mei 2019.

Partai Demokrat pada Pilpres 2014 lalu, mengambil sikap netral. Sebagai partai penengah antara koalisi partai Joko Widodo (Jokowi) atau koalisi Prabowo Subianto. Langkah ini menurut Adi takkan menguntungkan mereka karena dianggap tidak punya sikap yang jelas, bahkan bisa menyulitkan mencari teman koalisi pada 2024.

Sedangkan di tengah masyarakat yang terpolarisasi secara ekstrim, pilihannya terbatas. “Oposisi atau pemerintah,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Partai berlogo bintang mercy ini sendiri mengakui mereka sudah mulai membahas opsi-opsi langkah mereka, menyambut pengumuman hasil pemilihan presiden 2019, 22 Mei nanti. Langkah tersebut disebutkan oleh Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Menurut Ferdinand, opsi yang dipersiapkan menyangkut kemungkinan siapa pun yang menang, baik calon presiden 01 Joko Widodo maupun calon presiden 02 Prabowo Subianto. "Kami mulai dari sekarang sudah membahas opsi-opsi yang akan kami tempuh ketika Prabowo menang atau ketika Jokowi menang, apa yang akan kami lakukan," kata Ferdinand kepada Tempo, Sabtu, 11 Mei 2019.

Baca juga: Sekjen Gerindra dan Demokrat Bertemu, Tegaskan Masih Satu Koalisi

Ferdinand pun berujar pembahasan itu sudah dilakukan di level elite partai yang akan mengambil keputusan. Namun, dia enggan membocorkan opsi-opsi apa saja yang dibahas. "Tunggu tanggal mainnya," ujar Ferdinand.

Dia mengatakan, koalisi dengan Prabowo-Sandiaga akan berakhir jika pasangan ini kalah di pilpres 2019. Namun seumpama menang pun, kata dia, Demokrat tetap akan melakukan evaluasi. "Apa pun nanti pengumumannya Partai Demokrat tetap akan mengevaluasi posisinya di koalisi ini," ujarnya.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

8 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

12 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

13 jam lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya