Cekal Dicabut, Kivlan Zen Berjanji Penuhi Panggilan Polisi

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Minggu, 12 Mei 2019 07:11 WIB

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen di sela-sela Simposium Anti PKI di Balai Kartini Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Arkhe

TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri menyatakan pencekalan terhadap Kivlan Zen sudah dicabut dan tidak akan dicekal lagi. Alasannya, bekas Kepala Staf Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat ini akan kooperatif.

Baca: Pencelakan Terhadap Kivlan Zen Dianggap Berlebihan

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengatakan, Kivlan Zen tak lagi dilarang ke luar negeri. "Info dari Imigrasi seperti itu. Oleh karenanya penyidik memandang tidak perlu melakukan pencekalan lagi pada Kivlan Zen," kata Iqbal dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2019.

Menurut Iqbal, purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu menyatakan kooperatif jika diminta hadir ke kantor polisi. Rencana pemeriksaan Kivlan Zen sehubungan dengan yang bersangkutan diadukan telah menyebarkan berita bohong.

"Penyidik mendapat informasi bahwa Kivlan Zen akan kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik. Karenanya penyidik mengambil langkah tersebut," kata Iqbal menambahkan. Kivlan Zen dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dalam perkara penyebaran berita bohong atau hoaks dan pemeriksaan dijadwalkan pada Senin, 13 Mei 2019.

Surat panggilan pemeriksaan sudah diserahkan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Gate 22, Jumat sore, 10 Mei 2019. Penyerahan surat panggilan di bandara karena Kivlan Zen hendak naik pesawat menuju Batam untuk selanjutnya terbang ke Brunei Darussalam.

Imigrasi membenarkan telah mencabut status cekal Kivlan Zen. "Benar, sudah dicabut tadi pagi," kata Kepala Subagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Sam Fernando, dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2019 seperti dikutip dari Antara.

Secara terpisah, kuasa hukum Kivlan Zen, Pitra Romadoni, mengaku keberatan dengan pencekalan yang diajukan kepolisian karena kliennya tidak berstatus sebagai tersangka. "Pencekalan menimbulkan persoalan dilematis terhadap pemikiran masyarakat, kecuali dia sudah tersangka baru dicekal, ini kan masih diklarifikasi," kata Pitra.

Menurut Pitra, kliennya tidak lagi memiliki rencana untuk pergi ke luar negeri dan hendak menghadiri pemeriksaan pada Senin, 13 Mei 2019. "Dia akan menghadiri karena merasa bukan pelaku makar dan mudah-mudahan dia dalam keadaan sehat dan bisa hadir Senin nanti," kata Pitra.

Pitra kini mengadukan balik Jalaludin, pelapor Kivlan Zen. Alasannya, menurut Pitra, kliennya tidak pernah melakukan makar, hanya unjuk rasa. "Sikap menyatakan pendapat di muka umum diperbolehkan dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998."

Sebagai bukti bahwa kliennya tidak makar, Pitra bakal menunjukkan sejumlah video, tangkapan layar pemberitaan di media dan surat pernyataan yang ditulis tangan sendiri oleh Kivlan Zen. Surat pernyataan, kata dia, menunjukkan bahwa Kivlan Zen sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap pernyataan yang diucapkan, bahwa dia tidak melakukan makar.

Laporan Kivlan Zen melalui kuasa hukumnya itu terdaftar dengan nomor LP/B/0460/V/2019/Bareskrim. Jalaludin diadukan karena melakukan pelanggaran pindak pidana pengaduan palsu sebagai termaktub dalam UU Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 220 KUHP Jo Pasal 317 KUHP.

ANDITA RAHMA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

12 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

14 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

15 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya