JK kepada Tokoh Islam: Sengketa Pemilu Diproses Lewat Jalur Hukum
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 23 April 2019 07:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di hadapan tokoh-tokoh islam yang datang ke rumah dinasnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam, 22 April 2019 menegaskan bahwa pemilihan umum harus berjalan dengan jujur agar masyarakat tenang. JK meminta agar semua masalah yang muncul harus diselesaikan hanya melalui jalur hukum.
"Jadi apapun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi apabila ada yang menyelesaikan itu," kata JK saat ditemui seusai pertemuan.
Baca: Evaluasi Pemilu 2019, JK Nilai Pilpres dan Pileg Dipisahkan
Ia meminta masyarakat tenang dan menunggu hasil penghitungan suara resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Jangan ada yang berbuat sendiri-sendiri." Saat ini, kata JK, masyarakat seakan terbelah setelah kedua calon presiden mendeklarasikan kemenangan di pilpres 2019.
Ia menegaskan bahwa satu-satunya cara agar masyarakat kembali tenang adalah dengan profesionalisme KPU sebagai penyelenggara pemilu. Hal ini akan membuat masyarakat kembali mempercayai KPU. "Apabila KPU menjalankan itu maka masyarakat akan tenang.” Masyarakat menunggu hasil sebaik-baiknya dan apapun hasilnya akan dapat diterima.
Baca: JK dan Tokoh-tokoh Islam Harapkan Jokowi dan Prabowo Bertemu
Pertemuan itu dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi mulai dari Mahfud MD. Ada Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid dan Sekretaris Jenderalnya Anwar Abbas, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, Ketua Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia Jimly Ashidiqqie, hingga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin.
Hadir pula di rumah JK, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Salahudsin Wahid, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal, cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Waketum PP PERSIS Jeje Zainuddin, dan Ketua Umun PB Al Washliyah Yusnar Yusuf.