Lembaga Swadaya Upayakan Hunian Sementara di Palu Ramah Anak

Selasa, 9 April 2019 18:07 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) untuk pengungsi bencana di Kelurahan Palupi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggenjot penyelesaian pembangunan Huntara tersebut karena hingga akhir Desember 2018 baru sekitar 30 persen Huntara yang siap ditempati dari target 1.200 unit yang seharusnya sudah dihuni. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Palu - Aktivis hak anak-anak dari lembaga swadaya masyarakat Save The Children Indonesia, Hamid Rosianto, menilai pendirian hunian sementara atau huntara di wilayah bencana seperti Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, berpotensi memunculkan persoalan. Masalah ini, kata dia, salah satunya bisa mempengaruhi tumbuh kembang bagi anak-anak di lokasi bencana.

Baca: PUPR: 699 Huntara untuk Korban Bencana Palu Rampung Februari 2019

Aktivis yang kini bertugas sebagai Field Program Operation Director di wilayah terdampak bencana tersebut mengatakan, penting masyarakat menyadari perlunya perlindungan terhadap anak. “Kami menciptakan program berbasis lingkungan ramah anak, yang bisa dilakukan masyarakat,” kata Hamid kepada Tempo pada Jumat, 22 Maret 2019.

Program yang ditawarkan Save The Children, utamanya diberikan kepada para orang tua. “Warga di sana memang harus menyadari bahwa perlindungan terhadap anak dan keluarga harus bermula dari masyarakat sendiri.”

Hamid menyebut, lingkungan hunian sementara sangat mungkin tak ramah anak di areal bencana. Sebab, korban yang menempati hunian baru dan sifatnya sementara, satu sama lain awalnya tidak saling mengenal. Mereka dikumpulkan dalam suatu tempat, yang sebelumnya juga tidak mengetahui latar belakang masing-masing. Orang tua, kata Hamid, selain membangun hubungan baik dengan sesama pengungsi juga mengawasi anak-anak mereka.

Menurut Hamid, fasilitas pendidikan pun membutuhkan perhatian ekstra dari segi kualitasnya. Saat ini, kata dia, sarana pendidikan masih sangat terbatas. Anak-anak yang berada di areal pengungsian terpaksa bersekolah di tenda-tenda. Walaupun kondisinya belum ideal, kata Hamid, anak-anak tetap memerlukan pendidikan yang baik.

Advertising
Advertising

“Jadi sekarang guru-guru dilatih bagaimana menerapkan kurikulum di lokasi tanggap darurat. Modul seperti apa yang cocok untuk disampaikan kepada anak-anak didik di lokasi bencana,” kata Hamid.

Bencana di Palu terjadi pada 28 September 2018. Saat itu gelombang tsunami menerjang kawasan Palu, Sigi dan Doongala. Selain tsunami juga terjadi likuifaksi atau pergerakan tanah, yang menelan bangunan rumah penduduk. Peristiwa memilukan ini mengakibatkan ribuan korban jiwa dan lebih dari 50 ribu orang tinggal di pengungsian.

Simak juga: NASA: Langka, Gempa Palu Sangat Cepat

Berdasarkan data di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 20 Maret 2019, di Kota Palu telah terbangun 288 huntara dari 298 unit rumah yang dibutuhkan. Huntara di Kabupaten Sigi terbangun 221 dari 607 yang dibutuhkan. Di Kabupaten Donggala sebanyak 190 huntara terbangun dari 375 unit rumah yang dibutuhkan.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

3 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

3 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya