SBY Kritik Kampanye Akbar Prabowo, AHY: Jangan Ada Polarisasi

Senin, 8 April 2019 14:19 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono singgah sarapan di rumah makan Taman Sari Karanganyar, Senin 8 April 2019. Hari ini AHY Dijadwalkan mengikuti kampanye di Ponorogo, Jawa Timur. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Karanganyar - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku tidak mengetahui siapa yang pertama kali membuka surat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke publik. Hanya saja, dia mengatakan tidak keberatan isi surat itu diketahui oleh publik.

Baca: Kampanye Akbar Prabowo di GBK dan Gaung Isi Surat SBY

Menurut AHY, surat tersebut berisi pesan dari SBY dalam kapasitas sebagai seorang negarawan. "Jangan sampai pemilu ini menjurus polarisasi dan benturan antar anak bangsa," katanya saat ditemui di Karanganyar, Senin 8 April 2019.

Beredar surat dari SBY untuk tiga pejabat teras Demokrat terkait kampanye akbar Prabowo - Sandiaga pada Ahad, 7 April 2019. Dalam surat itu, SBY mengatakan keberatan dengan konsep kampanye tersebut karena terkesan eksklusif dan menonjolkan golongan tertentu.

AHY mengatakan SBY merupakan salah satu tokoh yang sangat memiliki perhatian terhadap masalah konflik, baik konflik vertikal maupun horizontal. SBY, kata AHY, memiliki banyak pengalaman dalam menyelesaikan konflik, baik di dalam negeri maupun dalam kiprahnya sebagai bagian dari pasukan perdamaian di PBB.

Advertising
Advertising

"Beliau menekankan tentang pentingnya inklusifitas," katanya. Dalam surat tersebut, SBY berharap tidak terjadi gesekan yang justru membuat masyarakat menjadi korban.

AHY mengaku tidak mengetahui siapa yang pertama kali mengungkap isi surat internal itu kepada publik. Hanya saja, pihaknya tidak keberatan isi surat itu diketahui oleh publik. "(Isinya) Bukan hal yang tabu," katanya.

Simak juga: AHY Tak Keberatan Surat Internal SBY Bocor ke Publik

Sebaliknya, pesan dari surat SBY tersebut juga cukup penting untuk diketahui oleh masyarakat. "Pesannya cukup kuat, teduh dan mengayomi," kata dia. Sebab, lanjutnya, isi surat tersebut merupakan pesan untuk menggugah kesadaran agar masyarakat jangan sampai terpecah belah.

Berita terkait

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

2 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

3 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

5 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

8 jam lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

8 jam lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

12 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

15 jam lalu

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Jokowi bertemu Puan dan mengenalkan Prabowo ke delegasi World Water Forum ke-10 di Bali sebagai Presiden terpilih RI.

Baca Selengkapnya

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

15 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya