KPU Anggap Hoaks Server Berbahaya dan Dapat Berdampak Masif
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Amirullah
Sabtu, 6 April 2019 16:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menilai hoaks yang menyebut server Komisi Pemilihan Umum sudah diatur agar memenangkan pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, merupakan tuduhan serius. Itu pula yang membuat KPU memilih untuk melaporkan hoaks ini ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Baca: Ma'ruf Amin Anggap Hoaks Server KPU Hanya Cari Kambing Hitam
"Kalau dia sifatnya substansial kemudian berdampak masif, maka kami mengambil tindakan selain mengklarifikasi juga melaporkan ke aparat hukum," kata Arief saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2019.
Menurut Arief, selama ini banyak hoaks kecil yang beredar di masyarakat yang cukup hanya diklarifikasi saja oleh KPU. Salah satunya ada hoaks bahwa Arief merupakan saudara kandung Soe Hoek Gie. Padahal, menurut Arief, hal itu hanya salah paham akibat kesamaan nama antara ia dan kakak Soe Hoek Gie. "Makanya (umumnya) saya cukup memberi klarifikasi. Selama tidak masif saya biarkan saja," kata Arief.
Arief masih enggan menggunakan kata delegitimasi terhadap aksi hoaks ini. Namun ia menegaskan bahwa hoaks server KPU ini dapat menimbulkan dampak besar jika dibiarkan saja. "Yang jelas itu menganggu KPU dan mempengaruhi opini publik terhadap kepercayaan yang sudah kami bangun sampai saat ini. Itu kan bahaya," kata dia.
KPU melaporkan kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri kemarin. KPU melaporkan tiga akun yang menyebarkan video hoaks itu. Ada beberapa versi video yang beredar.
Baca: Perludem Dukung KPU Laporkan Hoaks Server Menangkan Jokowi
Salah satu video menayangkan seorang yang menyebut mendapat informasi mengenai server milik KPU yang sudah diatur untuk kemenangan paslon capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. KPU membawa sejumlah versi video beredar itu sebagai barang bukti dalam pelaporannya itu.
EGI ADYATAMA | ANDITA RAHMA