Masa Depan Orangutan Tapanuli dan PLTA Batang Toru

Editor

Bagja

Selasa, 2 April 2019 14:32 WIB

Orangutan dan PLTA Batang Toru

TEMPO.CO, Jakarta - Orangutan Tapanuli yang menghuni ekosistem Batang Toru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, baru saja ditetapkan sebagai spesies baru orangutan di Indonesia. Setelah diteliti selama 20 tahun, para ahli menyimpulkan bahwa morfologi orangutan ini berbeda dibanding orangutan Kalimantan dan Sumatera yang sudah lebih dulu ada.

Baca juga: Cerita Pedagang Kain Keliling Menyelamatkan Bayi Orangutan

Jumlahnya sangat terbatas. Penelitian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memprediksi jumlahnya tak sampai 600 individu. Padahal saat pertama ditemukan tahun 1997, jumlahnya diperkirakan 800. Keberadaan mereka menjadi rentan karena aktivitas manusia yang mengepung ekosistem ini.

Majalah Tempo edisi 16 Maret 2018 menulis soal keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Tapanuli Selatan yang sedang dibangun dan akan beroperasi pada 2022. Pembangkit berkapasitas 510 megawatt ini dikecam para aktivis lingkungan karena dikhawatirkan mengganggu habitat orangutan.

Untuk melengkapi liputan tersebut, Tempo menggelar diskusi secara live melalui media sosial Tempo Media pada Kamis, 4 April 2019 pukul 13. Selain perwakilan dari para aktivis lingkungan, diskusi bakal dihadiri perwakilan dari PT North Sumatera Hydro Energy, pembangun PLTA Batang Toru. Selain itu ada juga dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Energi Sumberdaya Mineral.

Redaktur Pelaksana Desk Investigasi Majalah Tempo Bagja Hidayat mengatakan diskusi digelar untuk mendudukkan soal keberadaan PLTA dan habitat orang utan. Sebab, PLTA ini lebi ramah dibanding sumber energi fosil yang sedang pelan-pelan ditinggalkan karena tak terbarukan dan tak ramah lingkungan. “Ada banyak perdebatan antara kaca mata lingkungan dan kebutuhan energi terbarukan,” kata Bagja, Selasa, 2 April 2019.

Advertising
Advertising

Para aktivis juga menyebut pembangunan bendungan PLTA yang berada di daerah rawan gempa, berbahaya karena sewaktu-waktu bisa ambrol dengan menumpahkan jutaan kubik air ke daerah hilir. PLTA membuat air sungai surut karena operasionalnya 18 jam air dibendung lalu menyebabkan banjir karena 6 jam kemudian air dikeluarkan untuk menghidupkan 4 turbin berkapasitas 510 MW.

Sementara PT North Sumatera Hydro Energy mengatakan pendapat tersebut keliru karena hanya 30 persen air sungai Batang Toru yang dialirkan ke gorong-gorong untuk menghidupkan empat turbin.

Proyek PLTA Batang Toru didanai Bank of China. Proyek senilai Rp 21 triliun itu bagian dari Belt and Road Initiative pemerintah Cina. Inisiatif ini merupakan proyek ambisius pemerintah Cina menghidupkan kembali jalur sutra di utara dengan membangun 12.000 kilometer jalur kereta hingga London. PLTA Batang Toru bagian dari rencana ambisius itu untuk jalur selatan.

PT NSHE juga menjelaskan PLTA berada di daerah area penggunaan lain yang bukan habitat alami orang utan. Pembangunan bendungan juga sudah dikaji oleh para ahli konstruksi dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Pekerjaan Umum. Karenanya, meski di daerah gempa, konstruksi tetap aman.

Sementara penelitian Kementerian Lingkungan menyebutkan bahwa kebun masyarakat di sekitar area proyek adalah “super market” buah-buahan orangutan. Mereka turun mencari makan ke kebun masyarakat. Bagaimana duduk persoalannya? Simak diskusinya pada Kamis, 4 April 2019.

Berita terkait

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

59 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Lestarikan Orangutan, UGM Jadi Tuan Rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli

27 Maret 2023

Lestarikan Orangutan, UGM Jadi Tuan Rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli

UGM menjadi tuan rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli, spesies baru orangutan yang ditemukan pada 2017.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Kecam Pembubaran Paksa Diskusi tentang Orangutan Tapanuli

10 Maret 2023

Koalisi Masyarakat Kecam Pembubaran Paksa Diskusi tentang Orangutan Tapanuli

Koalisi Masyarakat Sipil Lingkungan Hidup bersama Organisasi Jurnalis Lingkungan SIEJ mengecam tindakan intimidasi berupa pembubaran paksa diskusi.

Baca Selengkapnya

Walhi Sumatera Utara Gugat Perdata Pengelola Kebun Binatang Mini Zoo Paluta

5 April 2021

Walhi Sumatera Utara Gugat Perdata Pengelola Kebun Binatang Mini Zoo Paluta

Walhi Sumut menggugat perdata kebun binatang di Kabupatem Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Terancam Punah, Orangutan Sumatera Lahir di Kebun Binatang Belgia

10 Desember 2020

Terancam Punah, Orangutan Sumatera Lahir di Kebun Binatang Belgia

WWF menyebut saat ini hanya tersisa 14.613 orangutan Sumatera di dunia.

Baca Selengkapnya

Disita dari Masyarakat, Orangutan Rocky Dilepas Liar di Hutan TNBT

24 Oktober 2020

Disita dari Masyarakat, Orangutan Rocky Dilepas Liar di Hutan TNBT

Pengawasan ketat dijanjikan dilakukan terhadap orangutan Rocky selama tiga bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya