Komnas Nilai Jokowi dan Prabowo Luput Soal HAM di Debat Capres

Senin, 1 April 2019 17:05 WIB

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik usai konferensi pers di kantornya, pada Kamis, 10 Januari 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menilai dua calon presiden yaitu Jokowi dan Prabowo tidak bisa menjabarkan visi misi atau gagasan mengenai tema yang diangkat pada debat capres dalam perspektif HAM.

Baca juga: Sandiaga Uno: Debat Capres Prabowo dan Jokowi Sesuai Harapan

Padahal, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebutkan, empat tema yang diangkat dalam debat capres keempat tersebut sangat parsial dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Adapun tema yang diangkat dalam debat yang digelar Sabtu, 30 Maret 2019 itu adalah tentang pemerintahan, ideologi, pertahanan keamanan, dan hubungan internasional.

Menurut Ahmad Taufan, baik Jokowi maupun Prabowo luput untuk mengeksplorasi tema tersebut dalam perspektif HAM.

“Seluruh tema itu mesti dibingkai dengan prinsip-pronsip hak asasi manusia. Kedua calon presiden nampaknya memiliki mindset melihat isu HAM itu satu kotak yang terpisah, satu dengan yang lainnya,” ujar Ahmad Taufan Damanik saat menggelar jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 1 April 2019.

Advertising
Advertising

Ahmad Taufan memberi contoh terkait pembahasan soal pemerintahan. Kedua capres hanya berkutat pada bagaimana menciptakan sistem pemerintahan yang kuat dan efektif. Namun, mereka luput membahas sistem pemerintahan yang menjalankan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

“Karena dalam sistem demokrasi yang modern negara itu dikatakan kuat manakala semua elemen terlindungi. Bukan subjektifitasnya negara itu yang kuat. Tapi apakah masyarat merasa terlindungi di suatu pemerintahan,” ujarnya.

Selain itu, pada saat mendebatkan permasalahan keamanan dan pertahanan, baik Jokowi maupun Prabowo dinilai tidak mengungkit prinsip hak asasi manusia. Padahal, menurut Ahmad, dalam tema tersebut prinsip hak asasi sangat relevan untuk dijabarkan oleh kedua capres dalam konteks keamanan dan pertahanan.

“Fokusnya lebih banyak pada pertahanan. Tetapi, soal keamanan tidak banyak diungkap. Padahal, sebagai warga negara kita sehari-hari berhadapan dengan sistem keamanan,” ujarnya.

Baca juga: Topik Hangat Strategi Pertahanan di Debat Capres Keempat

Komnas HAM pun menyoroti soal Undang-undang TNI yang juga tidak dibahas dalam debat capres tersebut. Padahal, menurutnya, ada poin penting dalam UU TNI yang beririsan dengan ancaman keamanan warga negara. Salah satunya terkait adanya poin operasi militer selain perang.

“Dalam Undang-undang TNI itu begitu banyak poin soal operasi militer selain perang, itu bicara tentara terlibat dalam hal urusan sipil. Kita perlu tahu bagaimana pertahanan kita menjalankan prinsip-prinsip HAM,” katanya.

Berita terkait

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

5 menit lalu

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

Menurut Demokrat selama penambahan kementerian oleh Prabowo Subianto untuk mengurus rakyat lebih banyak, maka menjadi kebijakan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Nama Kader PAN yang Siap Isi Posisi Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Zulhas Ungkap Nama Kader PAN yang Siap Isi Posisi Menteri di Kabinet Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkap nama-nama kader PAN yang siap untuk mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

2 jam lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

2 jam lalu

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

2 jam lalu

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan wacana penambahan jumlah kementerian negara di kabinet Prabowo akan membebani keuangan negara.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bilang Catatan Pengamat hingga LSM soal Menteri Jadi Masukan Buat Prabowo

3 jam lalu

Gerindra Bilang Catatan Pengamat hingga LSM soal Menteri Jadi Masukan Buat Prabowo

Gerindra menyatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan timnya belum membahas menyusunan komposisi menteri.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

3 jam lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

3 jam lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

3 jam lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

3 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya