Tim Gabungan Novel Baswedan: Belum Ada yang Bisa Dipublikasi

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 14 Maret 2019 10:54 WIB

Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menggelar aksi diam di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Mereka menggelar aksi diam selama 700 detik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan bentukan Polri menyatakan masih terus bekerja. Namun, belum ada yang bisa dipublikasi. "Belum ada yang bisa dipublikasi," kata anggota tim pakar Hendardi, dihubungi, Kamis, 14 Maret 2019.

Baca juga: 700 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Pegawai KPK Gelar Aksi Diam

Kendati demikian, Hendardi mengatakan tim berencana melakukan konferensi pers terkait perkembangan penyelidikan yang dilakukan tim gabungan Novel Baswedan itu. Hanya saja, waktu pelaksanaannya belum ditentukan. "Akan ada konpers, tapi masih diatur waktu dan kesiapannya," kata Ketua Setara Institute itu.

Sebelumnya, tim advokasi Novel Baswedan menyampaikan keraguannya atas kerja tim gabungan bentukan Polri. Anggota tim advokasi, Arif Maulana, mengatakan tiga bulan dibentuk, tim gabungan belum pernah menyampaikan perkembangan penyelidikan kasus teror yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta itu juga menyebut tim tidak transparan. Arif mengatakan sudah beberapa kali mengirim surat agar tim lebih transparan. "Tapi, tidak ada hasil yang disampaikan ke publik, maupun kuasa hukum," kata Arif.

Advertising
Advertising

Tim gabungan dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada awal Januari 2019. Pembentukan tim itu merupakan hasil rekomendasi Tim Pemantauan Komnas HAM dalam kasus Novel. Ada 65 anggota dalam tim tersebut, termasuk unsur polisi, KPK, dan pakar, salah satunya Hendardi.

Tentang keraguan tim advokasi itu, Hendardi mengatakan tim mendapat mandat bekerja selama enam bulan sampai Juni nanti. Dia memastikan tim akan menyampaikan hasil kerjanya suatu saat nanti. "Ada waktunya nanti tim menyampaikan hasil kerjanya," kata dia.

Sudah lebih dari 700 hari kasus penyiraman terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan terjadi. Hingga kini polisi belum juga bisa mengungkap siapa pelaku dan dalang penyiraman terhadap Novel itu.

Baca juga: 700 Hari Penyerangan, Novel Baswedan: Pemerintah Tidak Peduli

Sebelumnya kuasa hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa, mengungkap hasil investigasi Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dalam kasus penyiraman air keras. Dia mengatakan ada lebih dari satu nama jenderal dalam laporan hasil investigasi tersebut.

"Ada nama-nama jenderal yang kami cantumkan, yang kami temukan dalam investigasi," kata dia saat peringatan 700 hari teror Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

2 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

7 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

7 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

9 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

9 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

10 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

24 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

26 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya