Polri Sebut Pengusutan Akun @Opposite6890 Masuk Penyidikan

Selasa, 12 Maret 2019 14:59 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat menggelar konferensi pers insiden penembakan Sulawesi Tengah, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 31 Desember 2018 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri meningkatkan status hukum kasus akun @opposite6890 dari penyelidikan ke penyidikan. Akun tersebut mengungkap dugaan keterlibatan Polri dalam memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca: Polri Dituding Bentuk Tim Buzzer untuk Menangkan Jokowi - Ma'ruf

"Sekarang kasusnya sudah masuk ke materi penyidikan. Nanti disampaikan perkembangannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Maret 2019.

Polri pun mengklaim telah mengantongi identitas pemilik akun @Opposite6890. "Tim dari Direktorat Siber Bareskrim sudah mengindentifikasi pemilik akun @Opposite6890 untuk diproses hukum karena telah menyebarkan propaganda di media sosial," kata Dedi.

Pemilik akun itu bisa segera ditetapkan sebagai tersangka. Untuk menjerat pelaku penyidik membutuhkan dua alat bukti yang cukup. Seluruh alat bukti yang beredar di media sosial dihitung satu alat bukti. Karena itu, kata Dedi, Polri membutuhkan satu alat bukti lainnya yang bisa memperkuat proses hukum terhadap pemilik akun media sosial Twitter @Opposite6890. "Harus dilengkapi dengan alat bukti yang lain," kata Dedi.

Advertising
Advertising

Akun itu menuding Polri telah membentuk tim buzzer yang terdiri dari 100 orang pada setiap polres di seluruh Indonesia untuk memenangkan Jokowi. Ratusan orang yang saling mengikuti di Twitter, Facebook, dan Instagram itu berinduk pada satu akun utama yakni @alumnishambar. Akun ini mengunggah informasi berisi tudingan pada 5 Maret 2019, sekitar pukul 02.22 WIB. Berikut statusnya:

“Setelah Whistleblower mengungkap bahwa Kepolisian adakan pelatihan buzzer. Di mana setiap buzzer harus instal APK Sambhar. Hasil Scan Sambhar keluar Destinasi IP 120.29.226.193. Hasil Scan IP 120.29.226.193 ternyata dimiliki Polri."

Akun itu juga mengungkap Destination IP Address @Alumnisambhar yakni 120.29.226.193 yang diketahui bernama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Divisi Teknologi Informasi, Jalan Trunojoyo 3, Jakarta Selatan.

Simak juga: Identitas Teridentifikasi, Polri Buru Pemilik Akun @opposite6890

Akun Instagram @Alumnisambhar diketahui hanya mengikuti satu akun yaitu akun resmi Presiden Joko Widodo dan diikuti ribuan akun yang diduga merupakan akun buzzer dari setiap Polres. Sejak terungkap, akun media sosial @Alumnisambhar mendadak hilang dan muncul kembali dengan sedikit pengikuti dan tidak mengikuti akun Instagram Joko Widodo lagi.

Berita terkait

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

9 jam lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

13 jam lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

14 jam lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

16 jam lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

16 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya