Tolak Dwifungsi TNI, Mahasiswa Malang: Kami Trauma Orde Baru

Senin, 11 Maret 2019 22:45 WIB

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menggelar aksi Kamisan ke-576 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 28 Februari 2019. Dalam aksinya para aktivis menolak agenda restrukturisasi dan reorganisasi TNI dengan rencana penempatan anggota militer aktif dijabatan Sipil yang sejatinya bertentangan dengan reformasi TNI. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjukrasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang. Mereka menolak penempatan Tentara Republik Indonesia (TNI) dalam struktur lembaga sipil. “Tolak dwifungsi TNI, jangan beri kesempatan militer mengendalikan lembaga sipil,” kata koordinator aksi Alsaba Igogula dalam orasinya, Senin 11 Februari 2019.

Baca juga: Moeldoko: Dwifungsi TNI Tak Akan Kembali

Mahasiswa menuntut agar reformasi di tubuh TNI diselesaikan dengan tuntas. Serta menuntut profesionalisme TNI. Selain itu, juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk menjamin kesejahteraan TNI agar tak tergiur jabatan di lembaga sipil. Jika militer menempati posisi di lembaga sipil, dikhawatirkan akan mengembalikan pemerintahan yang otoriter seperti Oder Baru.

“Stop pemerintahan yang otoriter dan diktator. Stop dwifungsi TNI, kami trauma Orde Baru,” katanya. Selain itu, mereka menolak revisi Undang Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Terutama pasal 42 yang bakal menempatkan penjabat tinggi militer dari Sembilan lembaga bertambah menjadi 19 lembaga.

Aksi yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Surat Perintah 11 Maret 1966 ini menuntut militer profesional serta tak mencampuri urusan sipil. Mengenai solusi perwira tinggi yang mengalami surplus, Presiden Jokowi dituntut menata sistem kelembagaan TNI. Sehingga bisa menempatkan posisi yang strategis tanpa merambah lembaga sipil.

Advertising
Advertising

Baca juga: Restrukturisasi Tentara, Ryamizard Pastikan Tak Ada Dwifungsi TNI

“Junjung supremasi sipil,” katanya. Jika pejabat militer yang akan menempati posisi sipil, katanya, harus pensiun dini dan meninggalkan kedinasan di TNI. Jika tidak kekuasaan mereka akan mengancam sistem demokrasi di Indonesia yang menjadi cita-cita reformasi.

Sebelumnya Kepala Staf Presiden Moeldoko menjamin pemerintahan Joko Widodo tak akan mengembalikan dwifungsi TNI seperti Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pada era Orde Baru. Moeldoko mengatakan isu dwifungsi TNI tidak relevan dengan rencana pemerintah merevisi Undang-Undang TNI.

Berita terkait

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

16 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

16 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Imparsial Khawatirkan Rancangan PP Manajemen ASN akan Kembalikan Dwifungsi ABRI

43 hari lalu

Imparsial Khawatirkan Rancangan PP Manajemen ASN akan Kembalikan Dwifungsi ABRI

RPP Manajemen ASN merupakan aturan pelaksana dari revisi UU ASN yang pada tahun lalu berhasil disahkan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Masyarakat Sipil Sumbar Tolak Dwi Fungsi TNI hingga Dorong Hak Angket

44 hari lalu

Aktivis Masyarakat Sipil Sumbar Tolak Dwi Fungsi TNI hingga Dorong Hak Angket

Majelis Akademika dan Aktivis Masyarakat Sipil Sumatera Barat menyampaikan delapan tuntuntan untuk penyelamatan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Dwifungsi TNI Lagi

48 hari lalu

Siap-siap Dwifungsi TNI Lagi

Masyarakat sipil ramai-ramai menentang langkah pemerintah menempatkan prajurit TNI-Polri aktif di jabatan sipil. Tanda dwifungsi TNI hidup kembali.

Baca Selengkapnya

Bertemu Prabowo di Malang, Khofifah Tepis jadi TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur

20 November 2023

Bertemu Prabowo di Malang, Khofifah Tepis jadi TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur

Khofifah mengatakan kedatangannya tak lepas dari hubungan pertemanannya dengan Ali Masykur Musa sejak 1989 saat masih aktif berorganisasi di PMII.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Sebut UU ASN Berpeluang Bangkitkan Dwifungsi TNI

9 Oktober 2023

Koalisi Sipil Sebut UU ASN Berpeluang Bangkitkan Dwifungsi TNI

Koalisi Sipil mengatakan revisi UU ASN berpeluang membangkitkan kembali dwifungsi militer era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Istana, Jokowi Minta PB PMII Ikut Jaga Kondusivitas Pemilu 2024

25 Juli 2023

Bertemu di Istana, Jokowi Minta PB PMII Ikut Jaga Kondusivitas Pemilu 2024

Jokowi mengimbau PB PMII untuk ikut menjaga suasana kondusif pada Pemilu Pemilu 2024 dan mencegah terjadinya hal-hal yang destruktif.

Baca Selengkapnya

Temui Presiden Jokowi, PB PMII Berharap Pemilih Muda Tidak Hanya Jadi Gimik dalam Pemilu 2024

25 Juli 2023

Temui Presiden Jokowi, PB PMII Berharap Pemilih Muda Tidak Hanya Jadi Gimik dalam Pemilu 2024

Dalam kajian yang diserahkan PB PMII kepada Presiden Jokowi menyebutkan bahwa aktivis juga bisa berkontribusi pada pembangunan di masa mendatang.

Baca Selengkapnya