Anggota Panja RUU PKS: Banyak Dewan tak Paham Perspektif Gender

Jumat, 8 Maret 2019 18:16 WIB

Aliansi Jaringan Muda Setara melakukan aksi terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 10 Februari 2019. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual diinisiasi oleh DPR dan diusulkan pada 2017 lalu. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Panitia Kerja (Panja) DPR RI Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), Rahayu Saraswati, mengatakan saat ini masih banyak anggota dewan yang tidak paham soal perspektif gender.

Baca: Hari Wanita Sedunia, Perempuan Disabilitas Bahas RUU PKS di DPR

“Sekali lagi sejujurnya saya masih agak sedikit prihatin adanya rekan kami yang belum mengerti perspektif korban. Bagaimana mau mengerti perspektif korban kalau perspektif gender saja belum mengerti,” kata Anggota Komisi VIII Rahayu dalam audiensi bersama Gerakan Perempuan Disabilitas Indonesia, di Komisi VIII DPR RI, Jumat 8 Maret 2019.

Pada audiensi tersebut Gerakan Perempuan Disabilitas Indonesia yang terdiri dari beberapa komunitas disabilitas mengungkapkan dukungan mereka atas percepatan pengesahan RUU PKS.

Mereka menyatakan setuju atas pasal-pasal yang ada di dalamnya, karena dapat menambal UU KUHP yang dinilai belum cukup memfasilitasi para korban pelecehan seksual selama ini.

Advertising
Advertising

“Kami perlu UU PKS, karena UU ini akan meliputi hal-hal yang tidak diatur di KUHP dan juga mempermudah penyandang disabilitas,” ujar Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti, di lokasi.

Rahayu mengatakan hal-hal yang disampaikan Gerakan Perempuan Disabilitas dalam audiensi itu sangat penting bagi mereka. Karena saat ini ia memerlukan dukungan untuk mensosialisasikan RUU PKS ini agar muncul kesadaran dari masyarakat, terutama anggota legislatif lain.

Untuk itu ia mengharapkan agar pendukung RUU PKS seperti Gerakan Perempuan Disabilitas Indonesia ini untuk terus beraudiensi, tetapi dengan anggota legislatif dan pihak lain yang pemahamannya soal RUU PKS masih berseberangan.

“Kami perlu bantuan dari teman-teman untuk audiensi atau berdiskusi sehat berdebat secara sehat dengan pihak yang punya pemahaman berbeda,” kata dia.

Simak juga: Komnas Perempuan Dorong RUU PKS Segera Disahkan

Rahayu menyarankan audiensi ini harus dilakukan sebelum Mei 2019. Karena pembahasan RUU PKS baru akan dibahas lagi pada bulan Mei, setelah RUU Praktik Pekerja Sosial rampung.

Berita terkait

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

8 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

10 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

14 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

Bercanda Soal Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan Akui Salah dan Minta Maaf

18 hari lalu

Bercanda Soal Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan Akui Salah dan Minta Maaf

Ivan Gunawan mengunggah video pada Ahad petang ini untuk meminta maaf atas candaan kekerasan seksual yang dilontarkannya.

Baca Selengkapnya

Panen Hujatan Usai Buat Candaan Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan: Tarik Napas Dalam-dalam

19 hari lalu

Panen Hujatan Usai Buat Candaan Kekerasan Seksual, Ivan Gunawan: Tarik Napas Dalam-dalam

Ivan Gunawan menuai hujatan tajam usai membuat lelucon tentang kekerasan seksual yang melibatkan Saipul Jamil.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

20 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

25 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya

13 Anggota Satgas PPKS UI Mundur, Apa Tugas dan Wewenang PPKS di Perguruan Tinggi?

28 hari lalu

13 Anggota Satgas PPKS UI Mundur, Apa Tugas dan Wewenang PPKS di Perguruan Tinggi?

13 anggota Satgas PPKS UI mengundurkan diri. Bagaimana tugas dan wewenang PPKS perguruan tinggi tangani kekerasan seksual di lingkungan kampus?

Baca Selengkapnya

13 Anggota Satgas PPKS UI Kompak Mundur, Ini Alasannya

29 hari lalu

13 Anggota Satgas PPKS UI Kompak Mundur, Ini Alasannya

Ketua Satgas PPKS UI Manneke Budiman menegaskan bahwa pernyataan pengunduran diri tersebut telah disepakati semua anggota.

Baca Selengkapnya