Panji Masyarakat, Majalah Besutan Buya Hamka, Lahir Kembali

Jumat, 8 Maret 2019 15:58 WIB

Majalah Panji Masyarakat lahir kembali dalam bentuk portal online. Dari Kiri ke kanan: Aman Makmun (direkrur utama), Taufiqurahman Ruky (penasehat), Bambang Wiwoho (pemimpin unum) dan Suryana Sudradjat (pemred/direktur produksi). Taufiq, mantan ketua KPK bergabung menjadi penasehat. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Portal media Islam, Panji Masyarakat, kembali muncul di dunia pemberitaan Indonesia. Muncul pertama kali sebagai majalah, media yang didirikan oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka itu sekarang hadir dalam bentuk daring, di situs panjimasyarakat.com.

Baca: Buya Hamka dan Penolakan Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Pemimpin Umum Panji Masyarakat B. Wiwoho mengatakan media ini akan mempublikasikan ide, gagasan, serta pemikiran para penulis dari berbagai kalangan. Adapun semangat yang dibawa adalah membumikan ajaran Islam.

“Panji Masyarakat bertujuan menyuarakan prinsip-prinsip Islam yang salamah, yaitu Islam yang membawa kedamaian bagi umat,” kata Wiwoho dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 8 Maret 2019.

Wiwoho menegaskan Panji Masyarakat bersifat non-partisan dan hanya menyuarakan politik kebangsaan berlandaskan nilai-nilai Islam. Nantinya, media ini ingin membangun kesadaran publik bahwa agama Islam harus menjadi sumber solusi.

Advertising
Advertising

"Untuk itu karya-karya jurnalistik yang diterbitkan diharapkan dapat menyejukkan umat, tidak memprovokasi atau memecah belah masyarakat,” kata Wiwoho.

Wiwoho mengatakan media ini diterbitkan oleh PT Panji Masyarakat Multimedia Nusantara dengan pembiayaan secara swadaya oleh para mantan wartawan dan staf karyawan Majalah Panji Masyarakat.

Selain mempublikasikan laporan berita dan karangan khas atau feature, website panjimasyarakat.com akan menerbitkan materi-materi referensi dalam bentuk buku-buku dan e-books.

Direktur Utama PT Panji Masyarakat Multimedia Nusantara Abdul Rahman Ma’mun menyebut panjimasyarakat.com bertujuan membangkitkan dan membangun kembali Majalah Panji Masyarakat yang diprakarsai oleh Buya Hamka.

“Kami mengharapkan portal media ini dapat menjadi referensi pemikiran Islam di tengah berkembangnya segregasi sosial, politik dan keagamaan di masyarakat kita,” ujar Abdul.

Panji Masyarakat didirikan Buya Hamka bersama tiga ulama besar dan cendekiawan Muslim lain, yakni KH Faqih Usman, Joesoef Abdullah Poear, dan HM Joesoef Ahmad pada 15 Juni 1959. Pada Mei 1960, pemerintah melarang terbit Panji Masyarakat karena memuat tulisan berjudul “Demokrasi Kita”, karya Wakil Presiden pertama Mohammad Hatta.

Tulisan tersebut dinilai terlalu mengkritik tajam pemerintahan Soekarno. Panji Masyarakat terbit kembali pada 5 Oktober 1966 di bawah pimpinan Rusydi Hamka. Setelah sempat kembali vakum, Majalah Panji Masyarakat kembali terbit sebagai majalah mingguan di bawah manajemen PT Panji Media Nusantara pada 21 April 1997. Pada 2001 majalah ini berhenti terbit.

Panjimasyarakat.com akan memiliki 16 rubrik. Seperti Muzakarah (rubrik tanya jawab tentang masalah agama dan kemasyarakatan – bahtsul matsail), Tasawuf, Tafsir (berisi karya-karya almarhum penulis senior Syu’bah Asa), Pengalaman Relijius, Adab Rasul dan Jejak Islam.

Pemimpin Redaksi Panji Masyarakat A. Suryana Sudrajat mengatakan akan ada artikel-artikel yang mengulas para tokoh Islam klasik, Islam modernis, dan Islam nusantara yang akan ditayangkan dalam rubrik Bintang Zaman.

Simak juga: Gus Sholah: Museum Islam Indonesia untuk Hadapi Islam Berbeda

“Hal-hal inspiratif para tokoh mulai dari Al Ghazali, Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Hambali, Ibnu Ruz, dan Ibnu Arabi hingga Kasman Singodimedjo dan M. Natsir akan diulas secara menarik di rubrik ini,” ujar Suryana. “Kanal khusus bernama Hamka juga dibuat khusus untuk menayangkan pemikiran, kutipan dan pandangan Buya Hamka."

Berita terkait

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

9 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

16 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

16 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

17 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

23 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

23 hari lalu

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

28 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

42 hari lalu

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia

Baca Selengkapnya

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

43 hari lalu

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam

Baca Selengkapnya

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

44 hari lalu

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.

Baca Selengkapnya