3 Komentar Andi Arief Sepekan Sebelum Ditangkap: Beri Jokowi C

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Maret 2019 19:02 WIB

Politikus Demokrat Andi Arief dikabarkan saat ditangkap oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri di sebuah kamar hotel, sedang bersama seorang wanita di Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019. Foto/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri menangkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus dugaan penggunaan narkoba jenis sabu. Polisi menangkap Andi di sebuah hotel di Jakarta Barat pada Ahad, 3 Maret 2019.

Baca: Andi Arief Ditangkap, Budiman Sudjamtiko: Apa Enaknya Narkoba Ndi

Kepolisian menyatakan politikus Partai Demokrat positif menggunakan narkoba jenis metamfetamin atau lazim dikenal sabu. Hal itu diketahui setelah melakukan tes urin.

"Kami melakukan tes urin terhadap saudara AA dan positif mengandung metamfetamin atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.

Berikut komentar-komentar Andi Arief selama sepekan terakhir di media massa:

Advertising
Advertising

<!--more-->

1. Beri Pidato Jokowi Nilai C

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief memberi nilai C untuk pidato kebangsaan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Ahad malam, 24 Februari 2019. Andi menilai pidato kebangsaan Jokowi tak mengemukakan gagasan yang komprehensif.

"Pidato Jokowi malam ini saya beri nilai C," kata Andi Arief kepada Tempo, Ahad malam, 24 Februari 2019.

Baca: Andi Arief Beri Nilai C untuk Pidato Kebangsaan Jokowi

Andi juga mengomentari janji Jokowi memberikan dua kartu sakti untuk masyarakat jika terpilih kembali menjadi presiden. Dua kartu itu ialah Kartu Sembako Murah dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah.

Menurut Andi Arief, Jokowi tak perlu sampai repot menggelar pidato kebangsaan. Dia berujar janji tersebut cukup disampaikan melalui konferensi pers oleh Menteri Sosial dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Andi Arief beranggapan, Jokowi seharusnya bicara ihwal arah Indonesia ke depan dari pelbagai sisi. Kata dia, isu kawasan, dunia internasional, dan road map ekonomi seharusnya masuk dalam pidato capres petahana tersebut.

<!--more-->

2. Menyoal Penangkapan Emak-emak di Jawa Barat

Andi Arief juga sempat mempersoalkan polisi yang menangkap emak-emak di Jawa Barat. Polisi mencokok ibu-ibu ini karena diduga menyebarkan hoaks di Karawang. Salah satunya soal kabar jika Jokowi menang maka azan akan dilarang.

"Apa yang salah dari ibu-ibu yang ditangkap di Jawa Barat? Mereka bicara tentang kemungkinan," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh para ibu-ibu itu hanya kemungkinan yang terjadi jika Jokowi menang.

Lewat akun Twitternya, Andi Arief juga menulis, “Sudah berapa emak-emak ditangkap rejim Jokowi dengan UU ITE. Aku ada karena emak atau Aku membenci emak aku tetap ada."

<!--more-->

3. Menyolek Mahfud MD di Twitter soal UU ITE

Andi juga sempat berdebat dengan Mahfud MD terkait Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Perdebatan ini bermula ketika Mahfud menyebut aturan itu lahir di era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca: Polisi Sebut Andi Arief Sempat Menolak Tes Urin untuk Cek Narkoba

Andi Arief sempat meminta Mahfud MD meralat twitt mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menyebut Prita Mulyasari dijerat UU ITE di era SBY. " Keliru Prof, Prita tidak mengkritik SBY. Dia mengkritik Rumah sakit. Mohon Prof jelaskan yang sebenarnya, nanti bisa timbulkan hoax," kata Andi Arief.

Berita terkait

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

9 jam lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

10 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

3 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

6 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

7 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya