3 Kontroversi Andi Arief di Pilpres: Jenderal Kardus - Kontainer

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Maret 2019 17:21 WIB

Andi Arief. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Politikus Demokrat Andi Arief dalam kasus dugaan penggunaan narkoba di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat pada Ahad, 3 Maret 2019. Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat ini disinyalir mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

Baca: Divisi Hukum Demokrat Cari Tahu Soal Penangkapan Andi Arief

Juru bicara Demokrat Imelda Sari mengatakan penangkapan ini mengagetkan partai. "Seperti petir di siang bolong," kata Imelda pada Senin, 4 Maret 2019. Ia menuturkan Demokrat akan mencari tahu duduk perkara penangkapan ini.

Nama Andi Arief baru ramai menjadi perbincangan dan sorotan ketika menjelang Pilpres 2019. Khususnya ketika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden yang mendampinginya dalam gelaran 5 tahunan ini. Berikut 3 kontroversi Andi sepanjang Pilpres 2019:

<!--more-->

Advertising
Advertising

1. Sebut Prabowo Jenderal Kardus

Pada medio 2018, Andi Arief ujug-ujug melontarkan celotehan di Twitter yang menyebut Prabowo jenderal kardus. Twitt ini berawal dari curhat Andi Arief yang menyebut Sandiaga Uno memberikan mahar politik Rp 1 triliun kepada Prabowo, PAN, dan PKS. Alasannya, agar mereka mau menerima Sandiaga sebagai Calon Wakil Presiden Prabowo.

Simak juga: Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Andi Arief: Itu Jenderal yang ...

Andi mengatakan kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang tidak ditentukan uang, melainkan figur calon. Selaku jenderal, kata Andi, Prabowo harusnya mengerti perhitungan itu. "Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jendral kardus. Jendral kardus itu jendral yang enggak mau mikir artinya. Uang adalah segalanya," ucapnya.

Belakangan kontroversi soal mahar politik ini mereda. Prabowo, PAN, dan PKS membantah menerima uang. Sandiaga pun menyangkal tudingan itu. Badan Pengawas Pemilu juga menghentikan pengusutan terkait dugaan adanya mahar politik ini dengan alasan kurang alat bukti.

<!--more-->

2. Kontainer berisi surat suara dicoblos

Andi Arief pada Selasa 2 Januari 2019 lewat Twitter-nya meminta kabar soal 7 kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok dicek. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.”

Simak juga: 7 Kontainer Surat Suara, Andi Arief Tak Peduli Dilaporkan

Twitt ini ramai diperbincangkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun mengecek kabar tersebut. Nyatanya, KPU mengatakan kabar tersebut hoaks. Belakangan, Polisi menangkap seseorang yang diduga menyebarkan kabar bohong tersebut.

<!--more-->

3. Rumah Digerebek Polisi

Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengaku rumahnya yang berada di Lampung didatangi polisi. Hal ini diduga berkaitan dengan cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini soal 7 kontainer surat suara tercoblos.

"Rumah saya di Lampung digeruduk dua mobil Polda mengaku cyber," tulis Andi dalam cuitan Twitter di akun resminya @AndiArief_ pada Jumat, 4 Januari 2018.

Andi Arief mempertanyakan penggerudukan rumahnya ini oleh kepolisian. Menurut dia, polisi tak seharusnya melakukan penggerudukan jika memang memintanya hadir untuk pemeriksaan. "Saya akan hadir secara baik-baik kalau diperlukan," katanya. Polisi pun membantah cuit Andi.

Berita terkait

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

18 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

21 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

6 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya