Sandiaga Siapkan 4 Amunisi Lawan Ma'ruf Amin di Debat Pilpres
Reporter
Ryan Dwiky Anggriawan
Editor
Syailendra Persada
Sabtu, 23 Februari 2019 07:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno akan berhadapan dengan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam debat Pilpres ketiga pada 17 Maret 2019. Debat itu memang akan mempertemukan hanya calon wakil presiden. Keduanya akan beradu gagasan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.
Baca: Kubu Prabowo: Penghadangan Sandiaga Bukti Kami Kuasai Jawa Tengah
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade, mengatakan Sandiaga telah siap untuk menjalani debat pilpres ketiga itu. Menurut Andre, Sandiaga saat ini telah menguasai bahan-bahan materi untuk debat tersebut.
"Dalam debat nanti, Sandiaga akan fokus menyampaikan gagasan-gagasan dan solusi perubahan yang akan kami tawarkan kepada masyarakat Indonesia. Sehingga pesan-pesan perubahan, apa yang akan dilakukan oleh Pak Prabowo dan bang Sandi 5 tahun kedepan itu benar-benar sampai ke masyarakat," kata Andre saat dihubungi, Jumat, 22 Februari 2019.
"Sehingga memberikan keyakinan dan optimisme bahwa masyarakat Indonesia yang adil dan makmur bisa terwujud dengan memilih Prabowo-Sandi."
Simak juga: Timses Siapkan Data untuk Ma'ruf Amin Hadapi Serangan Sandiaga
Berikut materi-materi debat yang akan disampaikan Sandiaga 17 Maret nanti menurut penuturan Andre Rosiade:
<!--more-->
1. Ketenagakerjaan
Soal ketenagakerjaan, Andre mengatakan Prabowo dan Sandiaga telah memiliki kontrak politik dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang ditandatangani 1 Mei 2018 lalu. Menurut Andre, kontrak politik ini akan menjadi dasar program-program Prabowo - Sandiaga dalam bidang ketenagakerjaan.
Baca juga: Disuguhi Leci oleh Pimpinan Pesantren, Sandiaga Batalkan Puasa
Ia lalu menyinggung soal Tenaga Kerja Asing (TKA) saat membicarakan visi-misi Prabowo-Sandi dalam bidang ketenagakerjaan. "Bicara tenaga kerja asing, tenaga kerja asing boleh, tapi tentu yang boleh itu ekspatriat, untuk manajemen maupun tenaga ahli," kata Andre. "Bukan mereka investasi ke kita, Tiongkok investasi ke kita, lalu mereka bisa bawa ribuan tenaga kerja buruhnya ke Indonesia, itu yang salah."
Andre menuturkan Indonesia harus siap bekerjasama dengan negara manapun. Namun, kata dia, kerjasama ini harus didasari untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia berujar negara Tiongkok sah-sah saja jika ingin berinvestasi di Indonesia, bahkan boleh-boleh saja jika ingin membawa ekspatriat dan tenaga ahli mereka.
"Tapi mereka tidak boleh bawa buruh asing, tukang kayu, tukang batu, buruh-buruh kasar, dan supir ke negara kita. Emang Indonesia nggak ada yang (mampu) seperti itu? Apalagi tingkat pengangguran kita masih tinggi, masih banyak rakyat kita yang kesulitan mencari pekerjaan, gitu lho," ujar dia.
Andre kemudian menyinggung soal buruh-buruh kasar Tiongkok yang terlibat dalam pembangunan kawasan terpadu Meikarta. Menurut dia, kebijakan Prabowo-Sandi akan melarang tentang adanya buruh-buruh kasar asing yang terlibat dalam pembangunan di Meikarta.
Simak juga: Debat Capres 3, Ma'ruf Amin Pesan ke Sandiaga agar tak Sungkan
"Emang orang Bekasi, orang Karawang tidak ada yang bisa jadi buruh di Meikarta? Di Morowali enggak ada buruh dari Morowali? Jadi ini faktor pembeda antara Prabowo dan Jokowi," ucap Andre.
<!--more-->
2. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Andre menuturkan salah satu komitmen Prabowo-Sandi adalah nasib guru pengajar. Ia mengatakan Prabowo - Sandiaga berkomitmen untuk mengangkat guru honorer kategori II (K2) menjadi PNS setelah 5 tahun masa pengabdiannya.
"Lalu bagaimana guru-guru honorer yang sudah mengabdi belasan, bahkan puluhan tahun itu mereka tidak diangkat menjadi pegawai negeri karena ada keterbatasan undang-undang ASN yang membatasi maksimal usia 35 tahun. Prabowo-Sandi akan pastikan ini akan direvisi," ujar Andre.
Selain itu, Andre mengatakan Prabowo-Sandiaga akan memperjuangkan agar guru-guru honorer yang belum diangkat menjadi ASN dapat meningkat kesejahteraan. "Jangan lagi mereka terima gaji Rp 100 ribu - Rp 200 ribu per bulan. Bagaimana mereka mau fokus untuk memberikan pelayanan pengabdian mengajar kepada anak murid kalau mereka kesejahteraannya tidak cukup?" ujar Andre.
Prabowo - Sandiaga, kata Andre, akan mendorong agar gaji atau upah yang diterima guru honorer minimal sama dengan Upah Minimum Regional (UMR).
3. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Andre mengatakan Prabowo-Sandu berfokus pada bagaimana pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Selain itu, Andre berujar kubu 02 akan berfokus pada bagaimana tercipta jaminan sosial untuk kesehatan.
"Jangan lagi pemerintah nunggak BPJS. Lalu bagaimana pelayanan BPJS ini meningkat. Misal, tabung dialisis untuk ginjal pengganti, jangan lagi sampai dipakai berulang-ulang kali. Harusnya sekali pakai setelah itu dibuang. Jadi supaya hasilnya maksimal untuk para pasien cuci darah," kata dia.
Selain itu, Andre mengatakan, bagaimana pemerintah tidak lagi menunggak BPJS hingga Rp 5 sampai 10 triliun yang pada akhirnya menyebabkan penunggakan BPJS di Rumah Sakit. "Dan menyebabkan pelayanan TS tidak maksimal terhadap pasien," ujar dia.
<!--more-->
4. Sosial - Budaya
Dalam bidang sosial-budaya, Andre mengatakan Prabowo-Sandi akan berfokus agar para seniman bisa lebih maju lagi. Ia menuturkan kubu 02 akan mendorong para seniman dengan cara menyediakan balai-balai kebudayaan dengan anggaran yang memadai di berbagai provinsi jika nantinya terpilih.
Simak: Melawan Ma'ruf Amin di Debat Pilpres 3, Sandiaga Akan Santun
"Sebenarnya di seluruh Indonesia ini sudah ada taman budaya, semacam balai atau BLK (Balai Latihan Kerja) untuk pelatihan. Kalau ini untuk tempat melatih, berkumpul dan mengekspresikan aksi para seniman," tutur Andre.
"Ini yang akan diberikan fasilitas yang cukup. Taman-taman budaya ini dengan anggaran yang cukup, sehingga para seniman ada tempat berkumpul, belajar, dan mengekspresikan hasil-hasil seninya."