Mahfud MD: Kalau Pemimpin Lemah, Kedaulatan Bangsa Diremehkan

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 21 Februari 2019 14:11 WIB

Mahfud MD. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyampaikan bahwa masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum merupakan bentuk patriotisme terhadap bangsa dan negara.

Baca juga: Mahfud MD: Karena Pemilu Orang Saling Mengkafirkan

"Memilih pemimpin sangat penting dan itulah sikap patriotisme kita sekarang," ujarnya di sela diskusi "Jelajah Kebangsaan" yang digelar Gerakan Suluh Kebangsaan di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis, 21 Februari 2019.

Menurut dia, menunjukkan sikap sebagai seorang patriotisme zaman sekarang sudah bukan hadir di medan perang, lalu melawan penjajah atau perang secara konvensional. Selain itu, kata dia, yang menjadi lawan rakyat Indonesia saat ini adalah perang diplomasi, perdagangan hingga perang melawan hoaks atau kabar bohong.

"Kalau cinta ke bangsa, jangan berpikir pernah beli kapal perang berapa, senjatanya apa, tapi yang dibutuhkan adalah otak diplomasi dari seorang pemimpin dan wakil rakyat yang benar pada Pemilu," ucapnya. Dari Pemilu, lanjut dia, akan lahir pemimpin dan anggota parlemen yang bisa melindungi rakyatnya, sebab jika memilih pemimpin lemah maka kedaulatan bangsa ini diremehkan. "Semisal ada persoalan dengan negara lain, lalu kalau pemimpin lemah, bahkan tidak benar maka akan menyebabkan kedaulatan negara digerus bangsa lain," kata tokoh asal Madura tersebut.

Advertising
Advertising

Sementara itu, khususnya Pemilihan Presiden 2019, Mahfud MD meminta memilih satu di antara dua pasangan calon yang dianggap paling baik. "Kalau keduanya dianggap bagus maka pilih yang paling bagus, tapi kalau menganggap semuanya jelek maka cari yang jeleknya paling sedikit," katanya.

Baca juga: Mahfud MD: Di Zaman Orba, Saudara Bisa Hilang Kalau Macam-macam

Di tempat sama, pengasuh pondok pesantren Progresif Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri mengimbau perbedaan pilihan pada Pemilu jangan dianggap sebagai lawan, tapi justru sebagai penguat persatuan dan kesatuan. Gus Ali, sapaan akrabnya, mengaku optimistis pada 2045 Indonesia akan menjadi kiblat peradaban dunia. "Asalkan dengan catatan, bangsa Indonesia harus bersatu dan jangan mau diadu domba," katanya.

Diskusi jelajah kebangsaan bertajuk "Meneladani Patriotisme Arek Surabaya Bagi Indonesia Emas 2045" di Surabaya merupakan seri ke-8 yang dimulai dari Merak, Banten, dan akan diakhiri di Banyuwangi, Jawa Timur. Turut hadir sebagai pembicara selain Mahfud MD dan Gus Ali, yakni Alissa Wahid (putri Gus Dur), Prof KH Abdul A'la, Prof Dr Syamsul Arifin, serta dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

5 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

6 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

6 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

6 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

10 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

12 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Pertama dalam Sejarah Sidang Sengketa Pilpres Ada Dissenting Opinion, Apa Artinya?

12 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Pertama dalam Sejarah Sidang Sengketa Pilpres Ada Dissenting Opinion, Apa Artinya?

Mantan Ketua MK yang jga cawapres 03 Mahfud Md menyatakan untuk pertama kalinya dalam putusan PHPU atau sengketa pilpres ada dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

13 hari lalu

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

Ganjar Pranowo menyebut perjalanannya bersama Mahfud MD di Pilpres 2024 telah berakhir usai putusan MK soal sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya