2 kali Absen, Slamet Maarif Bantah Mangkir dari Panggilan Polisi

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 20 Februari 2019 16:41 WIB

Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif (peci putih tengah), bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, di Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Februari 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka pelanggaran Pemilu, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif membantah sengaja mangkir dari dua panggilan Kepolisian Daerah Jawa Tengah di Semarang. "Saya tidak mangkir dari panggilan. (Di panggilan pertama), memang pengacara sudah memberitahukan bahwa saya ada jadwal di luar kota," kata Slamet dalam koferensi pers di Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Februari 2019.

Pada pemanggilan kedua, Slamet mengaku sudah tiba di Semarang untuk memenuhi panggilan pemeriksaan bersama pengacaranya. "Pihak Polda juga sudah tahu saya berada di Semarang." Namun ia mengaku mendadak flu berat, hingga harus meminta penjadwalan ulang. Ia mengatakan tensi darahnya mencapai 170/110 sehingga direkomendasikan untuk beristirahat.

Baca: Mengaku Sakit, Ketua PA 212 Slamet Maarif Batal Diperiksa

Slamet mengatakan akan tetap kooperatif. "Pasti saya akan kooperatif, kan dari awal saya sudah kooperatif."

Slamet Maarif menjadi tersangka atas dugaan melanggar aturan kampanye pada acara tablig akbar di Solo pada pertengahan Januari 2019. Bawaslu Kota Surakarta menyimpulkan adanya indikasi pidana pemilu sehingga menyerahkan kasus itu ke kepolisian.

Personel bantuan hukum dari Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendampingi Slamet. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Slamet dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hari ini.

Advertising
Advertising

Baca: Ketua PA 212 Dijadwalkan Diperiksa di Polda Jateng Hari Ini

Zulkifli Hasan meminta agar aparat hukum dapat bekerja secara lebih jujur dan adil kepada semua pihak. Baik kepolisian, maupun dari Komisi Pemilihan Umum maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang saat ini mengurus Pilpres dan Pileg 2019.

Semua laporan yang masuk seharusnya diperlakukan sama. Zulkifli mengaku sering mendapat pertanyaan terkait ketidakadilan dari penegakan hukum saat ini. Termasuk soal kasus Slamet Maarif. "Kami minta Ketua (persaudaraan alumni) 212 juga diperlakukan dengan adil."

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

1 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

1 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

3 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya