Aktivis Sebut RUU Masyarakat Adat Terancam Diabaikan Pemerintah

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 10 Februari 2019 08:28 WIB

Perwakilan masyarakat adat hadir dalam Pembukaan Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial untuk Keadilan Sosial dan GLF 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. GLF merupakan forum pertanahan global terbesar di dunia, yang akan digelar di Bandung pada 24-27 September 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat mengatakan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat kembali terancam diabaikan oleh pemerintah. Menurut mereka sudah sejak 2013, pengesahaan RUU Masyarakat Adat ini masih terus terombang-ambing.

Baca juga: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Bersikap Netral di Pilpres 2019

"Menjelang Pemilu 17 April 2019, menjadi momentum politik yang mendebarkan bagi Masyarakat Adat. Karena momentum ini menjadi penanda kuat bahwa RUU Masyarakat Adat sekali lagi diabaikan oleh pemerintah," ujar mereka dalam keterangan tertulis, Ahad, 10 Februari 2019.

Akhir November 2013, kata mereka, RUU Masyarakat Aadat telah menjadi agenda Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Pada 2014 Parlemen membentuk Panitia Khusus untuk membahas RUU tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu menunjuk Kementerian Kehutanan sebagai koordinator perwakilan pemerintah dalam pembahasan RUU Masyarakat Adat dengan parlemen. Namun akhirnya masa pemerintahan SBY akhirnya gagal mengesahkan RUU Masyarakat Adat.

Rezim selanjutnya, Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla (JK) sejak Pemilu 2014 menyatakan komitmen politiknya kepada Masyarakat Adat. Komitmen ini bahkan tertuang dalam Nawacita. Salah satunya adalah mendorong pengesahan RUU Masyarakat Adat.

Advertising
Advertising

Namun RUU Masyarakat Adat diketahui tidak masuk dalam Prolegnas tahun 2015 dan 2016. Hingga RUU Masyarakat Adat disepakati sebagai RUU Inisiatif DPR dalam sidang Paripurna DPR Februari 2018. Pada bulan yang sama, Ketua DPR mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi. Jokowi merespon dengan menerbitkan Surat Presiden yang menugaskan enam kementerian untuk Menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Masyarakat Adat.

Dari kerangka waktu, DIM RUU Masyarakat Adat sudah harus diserahkan kepada DPR dalam kurun waktu 60 hari, terhitung sejak surat pimpinan DPR diterima presiden. Namun menurut Koalisi, pemerintah malah melakukan penundaan demi penundaan tanpa kejelasan. Hingga saat ini, kata mereka, DIM tersebut belum juga diserahkan oleh pemerintah pada DPR.

"Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat telah melakukan beragam audiensi ke pemerintah terkait DIM RUU Masyarakat Adat. Kami malah mendapatkan ketidakjelasan. Kami seperti diping-pong dari kementerian ke kementerian lainnya," ujar salah seorang anggota Koalisi, Dahniar Andriani.

Koalisi mengatakan Masyarakat Adat di Indonesia masih berada di dalam pusaran dan menjadi korban konflik sumberdaya alam dan agraria. Menurut data Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa) pada tahun 2018 saja telah terjadi sekurangnya 326 konflik sumberdaya alam dan agraria di Indonesia. Ratusan konflik tersebut melibatkan areal lahan seluas 2,1 juta hektar dengan korban 186,631 jiwa. Sebanyak 176,637 jiwa di antaranya adalah korban dari masyarakat adat.

Baca juga: Perludem: Masyarakat Adat Paling Aktif dalam Pemilu

Muhammad Arman, Direktur Advokasi Kebijakan, Hukum, dan HAM Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), mengatakan pemerintah perlu menunjukkan keberpihakan yang nyata atas situasi Masyarakat Adat. Dengan cara mewujudkan komitmen dan segera mensahkan RUU Masyarakat Adat ini.

"RUU Masyarakat Adat bukanlah alat dagang politik. Undang-Undang Masyarakat Adat dibutuhkan Bangsa Indonesia karena merupakan mandat konstitusi UUD 1945," ucap dia.

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

7 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

32 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

35 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

37 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

38 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

41 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

41 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

42 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

42 hari lalu

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

Anggota DPR mengatakan bahwa jangan sampai IKN membuat warga setempat menjadi seperti masyarakat adat di negara-negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

43 hari lalu

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

Pakar hukum Unair menyebut sejumlah kebijakan terbaru otorita IKN sebagai salah satu bukti hukum yang belum melindungi masyarakat adat.

Baca Selengkapnya