5 Pro Kontra Ucapan Jokowi soal Propaganda Rusia

Rabu, 6 Februari 2019 06:47 WIB

Calon presiden nomor urut 01, Jokowi menyampaikan sambutan saat Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019. Koalisi Alumni Diponegoro untuk Jokowi-Amin terdiri dari alumni-alumni sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Univeritas Diponegoro, UIN Wali Songo, Unisbang, Unika Sugiyapranoto, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala, Universitas Kristen Satya Wacana. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ucapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyebut propaganda Rusia menuai polemik. Istilah tersebut, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mengacu pada cara-cara berpolitik yang dilakukan dengan menyampaikan berita bohong, fitnah, serta dusta.

Baca: Jokowi Sebut Kutip Propaganda Rusia dari Think Tank Asal Amerika

"Cara-cara berpolitik seperti ini harus diakhiri, menyampaikan semburan dusta, semburan fitnah, semburan hoaks, teori propaganda Rusia yang kalau nanti tidak benar, lalu minta maaf. Akan tetapi, besoknya keluar lagi pernyataan seperti itu, lalu minta maaf lagi," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri kegiatan deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu pekan lalu, 2 Januari 2019. Setelah diberitakan berbagai media, banyak pihak menyayangkan ungkapan istilah propaganda Rusia tersebut.

Berikut beberapa komentar pro dan kontra soal istilah propaganda Rusia yang dilontarkan Jokowi:

Advertising
Advertising

1. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Keberatan

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Verobieva, menyatakan keberatannya dengan penggunaan istilah propaganda Rusia yang dilontarkan Jokowi. Dia mengatakan istilah tersebut tak berdasarkan pada realitas.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," kata Lyudmila lewat keterangannya, Senin, 4 Februari 2019.

Lyudmila menjelaskan, istilah “Propaganda Rusia” direkayasa di Amerika Serikat pada tahun 2016. Istilah itu, kata dia, direkayasa dalam rangka kampanye pemilu presiden negeri Abang Sam tersebut.

Atase Pers Kedubes Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin mengatakan, pernyataan itu menegaskan sikap Kedutaan Besar Rusia yang tak ingin istilah Propaganda Rusia ini digunakan dalam kontestasi politik di Indonesia. "Kami tidak ingin istilah ini dipakai, karena istilah Propaganda Rusia adalah fitnah murni yg diciptakan oleh Amerika Serikat," ujar Denis kepada Tempo, Senin, 4 Februari 2019.

<!--more-->

2. Fadli Zon Sebut Pernyataan Propaganda Rusia Rusak Hubungan Diplomatik

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan ucapan Jokowi soal istilah propaganda Rusia. Menurut dia, pernyataan Jokowi ini dapat merusak hubungan baik antara Indonesia dengan negara pecahan Uni Soviet itu.

"Itu membahayakan hubungan diplomatik kita dengan Rusia," ujar Fadli di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Senin, 4 Februari 2019.

Menurut Fadli Zon, Jokowi seharusnya tidak melontarkan pernyataan yang dapat merusak hubungan baik Indonesia dan Rusia. Sebab, kata dia, Jokowi berposisi sebagai presiden yang juga akan kembali maju di Pilpres 2019. "Itu bahaya, bisa diprotes nanti," katanya.

3. Jokowi Dinilai Blunder Soal Istilah Propaganda Rusia

Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai Jokowi harus memikirkan dampak ungkapan yang dia lontarkan sebagai calon inkumben. Salah satunya, kata dia, ucapan Jokowi yang meyebutkan propaganda Rusia dalam politik.

"Semestinya tak usah sampai ke sana kemari seperti itu. Itu yang blunder akhirnya," ujar Siti Zuhro saat ditemui Tempo di gedung Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2019.

Menurut Siti, ucapan Jokowi soal propaganda Rusia berdampak cukup serius pada politiknya. Sebab, kata dia, Jokowi merupakan calon inkumben yang juga berposisi sebagai presiden saat ini. "Entah sebagai presiden atau calon petahana, dia melontarkan argumentasi-argumentasi yang bahkan menyentuh kepentingan negara lain."

<!--more-->

4. Tim Kampanye Jokowi Sebut Istilah Propaganda Rusia Hanya untuk Mengkritik

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai penggunaan istilah propaganda Rusia disampaikan untuk mengkritik politikus hipokrit. Dia membantah istilah itu ditujukan untuk menyerang Rusia sebagai suatu negara.

"Ditujukan kepada individu yang bekerja sebagai konsultan politik namun menerapkan strategi yang jauh dari nilai demokrasi dan adab budaya bangsa Indonesia." Karding menyampaikannya dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Februari 2019.

Karding menjelaskan kritik Jokowi dimaksudkan untuk politikus berkarakter hipokrit yang mudah mengkhianati ucapannya. Sebab, kata dia, politisi tersebut juga akan mudah pula mengkhianati bangsa dengan menyerahkan kepentingan negara kepada pihak asing.

5. Tim Kampanye Jokowi Tak Akan Pakai Istilah Propaganda Rusia Lagi

Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Meutya Hafid mengatakan, timnya akan mempertimbangkan untuk tak menggunakan istilah propaganda Rusia. Hal itu, kata dia, akan dipertimbangkan usai protes dari Kedutaan Besar Rusia.

Simak juga: Jokowi Sebut Mengenai Propaganda Rusia, Simak 3 Fakta Berikut

"Bisa jadi masukan dan bahan evaluasi kami. Bisa jadi ke depan, kami akan menggunakan istilah propaganda berita bohong atau sejenisnya," ujar Meutya Hafid saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Senin, 4 Februari 2019.

Meutya menjelaskan, istilah propaganda Rusia digunakan kubunya untuk menyinggung kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang dinilai menggunakan teknik firehose of falsehood dengan cara menggunakan kebohongan untuk memutarbalikkan fakta.

Meutya menjelaskan istilah Propraganda Rusia dikenal di Amerika Serikat. "Jadi, bukan menunjuk Rusia sebagai negara, tapi cara-cara yang dinamakan Propaganda Rusia itu, dicurigai dipakai di Indonesia. Ini hanya soal penamaan terhadap cara yang sama digunakan ketika pemilu AS," kata dia.

Berita terkait

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

19 menit lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

52 menit lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

7 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

8 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

8 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

22 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

22 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

23 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya