Soal Paradise Papers, Sandiaga Uno: Materi yang Didaur Ulang

Selasa, 5 Februari 2019 06:15 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno berbincang saat menjajal sepatu kulit di sentra industri sepatu Cibaduyut disela kegiatan kampanye di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 23 Januari 2019. Selain mengunjungi sentra industri sepatu Cibaduyut, Sandi juga akan bertemu dengan tokoh muslim se-Bandung Raya. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta-Calon wakil presiden Sandiaga Uno angkat suara soal namanya yang diduga masuk dalam daftar klien Appleby dan Asiaciti Trust yang terungkap dalam laporan kolaborasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) 2017 silam. Appleby dan Asiaciti Trust merupakan firma hukum yang beroperasi di Bermuda serta negara suaka Paradise Papers pajak lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga mengatakan telah memberikan klarifikasi soal temuan itu sebelumnya. "Dan ini biasa, masalah recycle material, materi yang didaur ulang," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 4 Februari 2019.

Baca: 'Paradise Papers': Tommy Suharto dan Prabowo disebut dalam ...

Sandiaga mengatakan semua yang ia lakukan adalah bagian dari penciptaan lapangan pekerjaan. Ia berujar telah melakukan investasi sesuai dengan koridor hukum dan kaidah-kaidah good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. "Alhamdulillah perusahaan yang saya mulai dari tiga orang karyawan sekarang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi tiga puluh ribu karyawan," ujar dia.

Sandiaga tak mempermasalahkan jika isu 2017 itu kembali diangkat mendekati masa-masa pilpres seperti sekarang. "Semua itu sudah dijelaskan, diklarifikasi, tak ada pelanggaran hukum sama sekali. Semuanya kita lakukan murni untuk melakukan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi," tutur Sandiaga.

Sebelum Paradise Papers, konsorsium jurnalis ICIJ juga mengungkap perusahaan cangkang milik tokoh-tokoh besar dalam investigasi Panama Papers. Temuan Panama Papers yang memuat sekitar 1.000 nama orang Indonesia itu diterbitkan pada 2016.

Dalam Paradise Papers, sebanyak 40 dari 215 nama orang Indonesia yang muncul adalah politikus dan pebisnis dengan pengaruh besar di negeri ini. Dalam dokumen itu, Sandiaga tercatat memiliki perusahaan offshore bernama N.T.I. Resources. Sebelumnya, ia juga pernah tercatat memiliki beberapa perusahaan cangkang di British Virgin Islands dalam dokumen Panama Papers.

Selain Sandiaga, ada nama Prabowo Subianto, calon presiden pasangan Sandiaga dalam pilpres 2019. Prabowo tercatat sebagai direktur Nusantara Energy Resources yang didirikan di Bermuda—negara suaka pajak yang berada di bawah teritori Inggris—pada 2001. Perusahaan itu, menurut dokumen Appleby, ditutup pada 2004 dan tercatat sebagai “debitor buruk”.

Selain memuat nama-nama asal Indonesia, dokumen finansial itu berisi nama sejumlah mantan kepala negara, menteri, pebisnis internasional, dan tokoh dunia. Mereka masuk daftar karena pernah menyewa kedua firma hukum itu untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore).

Saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pernah mengatakan N.T.I. Resources yang ia miliki dalam catatan Paradise Papers bukanlah perusahaan cangkang. "Itu sudah go public di bursa saham Kanada," kata dia saat itu. Dia memastikan sudah tidak lagi terkait dengan perusahaan eksplorasi migas itu.

Saat itu pula, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Prabowo Subianto tidak lagi memiliki kaitan dengan Nusantara Resources Energy. “Setahu saya, sejak didirikan, tidak pernah ada aktivitas apa pun di perusahaan. Jadi, kalau ada nama seperti itu, karena ada listing saja,” ujarnya, 2017 silam.

Simak: Paradise Papers: Rahasia Kelam Miliarder Global

Dokumen Appleby dan Asiaciti mulanya diperoleh sebuah koran dari Jerman, Süddeutsche Zeitung. Koran itu lalu membagikan data tersebut kepada ratusan jurnalis dari 95 media di 67 negara di bawah kolaborasi ICIJ. Tempo merupakan satu-satunya media di Indonesia yang ikut menelisik 13,4 juta dokumen Paradise Papers.

Wartawan Tempo, Wahyu Dhyatmika, adalah anggota tim ICIJ yang menganalisis dokumen itu sejak awal tahun lalu. Menurut dia, secara hukum, memiliki perusahaan cangkang di luar Indonesia bukanlah tindakan ilegal. Namun komitmen transparansi dan akuntabilitas para tokoh serta pejabat publik pemilik perusahaan cangkang itu patut dipertanyakan. “Menggunakan jasa law firm seperti itu mengandung derajat kerahasiaan yang tinggi, bahkan di luar sepengetahuan negara,” kata Pemimpin Redaksi Tempo.co itu 2017 lalu.

INDRI MAULIDAR | HUSSEIN ABRI YUSUF MUDA | RIANI SANUSI PUTRI | TIM TEMPO & IJIC

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

5 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

7 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

8 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

9 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

10 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

11 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya