JK: Ucapan Said Aqil soal Tokoh Agama Harus dari NU Kurang Tepat

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Selasa, 29 Januari 2019 15:02 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istrinya, Mufidah, menghadiri acara penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyarankan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengklarifikasi pernyataannya soal peran tokoh agama harus dipegang orang-orang NU, mulai dari imam masjid, khatib, KUA, hingga Menteri Agama.

Baca: JK Usul Pembentukan Otorita Pengelola Transportasi Jabodetabek

JK menilai pernyataan itu tak tepat. Dia menjelaskan, dalam hukum Islam tokoh seperti imam dan khatib dipilih karena kompetensinya. Kemampuan seseorang, menurut dia, tidak dibatasi oleh organisasi apapun. "Jadi ya kurang tepat kalau dilakukan dalam skala organisasi, tapi (dilakukan oleh) siapa yang mampu," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

JK meyakini Said Aqil bersedia memberikan klarifikasi untuk menghindari kericuhan akibat pernyataan itu, mengingat banyaknya organisasi Islam di Indonesia. "Saya yakin beliau arif untuk mengklarifikasi bahwa dalam hukum agama tidak terbatas, hanya dari NU contohnya, tapi yang lain juga," katanya.

Pernyataan Said Aqil tersebut dilontarkan di Harlah Muslimat NU yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad 27 Januari 2019. Saat itu, Said menyampaikan bahwa organisasi umat harus bisa mengambil peran berkualitas di tengah masyarakat. "Peran agama harus kita pegang, imam masjid, khatib, KUA-KUA, Menteri Agama harus dari NU. Kalau dipegang selain NU salah semua," katanya.

Advertising
Advertising

Baca: JK: Pembangunan Infrastruktur Jabodetabek Rampung dalam 10 Tahun

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan ucapan Said itu mengancam persatuan umat Islam. Dia menuntut Said menarik kembali pernyataannya.

"Kalau ini juga menjadi sikap NU, maka negeri ini akan ada dalam bahaya. Untuk itu saya meminta Said Aqil Siradj untuk menarik ucapannya agar negeri ini tidak rusuh. Karena ucapan tersebut jelas-jelas sangat mengancam persatuan dan kesatuan umat," ujar Anwar Abbas lewat keterangannya, Ahad, 27 Januari 2019.

Said Aqil menyatakan tak akan menarik ucapannya. "Saya atau NU, bukan bawahan majelis ulama. Enggak ada hak perintah-perintah saya. Majelis ulama adalah forum silaturahim, bukan induknya NU," ujar dia dalam acara pembukaan Rakornas Lembaga Dakwah NU di Hotel Bidakara, Jakarta pada Senin, 28 Januari 2019.

Menurut Said Aqil, pernyataannya diucapkan lantaran khatib saat ini membaca kitab suci secara plentang-plentong. "Lah memang khatib sekarang itu baca Al Qurannya plentang-plentong. Makanya saya bilang kemarin, khatib kalau bukan dari NU itu salah semua. Pada marah kan, biarin," ujarnya.

Berita terkait

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

7 hari lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

7 hari lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

7 hari lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

7 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

7 hari lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

7 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya