Sesepuh Beberkan Kronologi Bentrok di Depan Masjid Jogokariyan

Senin, 28 Januari 2019 18:25 WIB

Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Sabtu, 30 Juli 2011. Pada pada Ahad 27 Januari 2019 komplek Masjid Jogokariyan telah terjadi bentrokan antara para pemuda Masjid Jogokariyan dengan sekelompok orang yang menggunakan atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dok.TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Sesepuh masjid Jogokariyan Yogyakarta Muhammad Jazir ASP membeberkan kronologi kericuhan yang terjadi antara massa yang diduga kuat simpatisan PDI Perjuangan dengan kelompok pemuda di depan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad 27 Januari 2019.

“Kericuhan itu semata karena dipicu premanisme di Yogya yang selama ini masih dibiarkan hidup,” ujar Jazir kepada Tempo Senin 28 Januari 2019.

Jazir yang juga mantan Ketua Dewan Suro Takmir Masjid Jogokariyan menuturkan kejadian bentrok berawal ketika massa konvoi simpatisan PDI Perjuangan melintas di depan Masjid Jogokariyan pada Ahad sore.

Baca juga: 50 Tahun Masjid Jogokariyan, Konsisten Perangi Paham Radikal

Rombongan itu diperkirakan baru pulang dari menghadiri acara Deklarasi Jogja Dukung Jokowi - Maruf yang digelar Aliansi Masyarakat Yogya di Stadion Mandala Krida.

Advertising
Advertising

Saat itu, di area masjid baru saja berlangsung acara pemilihan takmir yang dilanjutkan pembagian sembako untuk warga miskin.

Sesampainya di jalan Jogokariyan, massa konvoi itu mulai mencopoti bendera-bendera dan spanduk bertulis Hizbullah dan berteriak-teriak di sepanjang jalan Jogokariyan sambil mengacungkan senjata tajam. Massa yang mengendarai sepeda motor itu juga meraung-raungkan gas sepeda motornya seolah menantang.

Padahal kawasan Jogokariyan itu selama ini dikenal sebagai basis massa hijau alias PPP, yang tak pernah akur jika bersua dengan basis massa PDIP.

“Intinya mereka memprovokasi,” ujar Jazir. Merasa terganggu, para pemuda masjid Jogokariyan pun keluar untuk menghadang dan melakukan pengejaran kepada massa konvoi.

Saling serang diwarnai dengan aksi pelemparan batu. Masjid Jogokariyan ikut jadi sasaran pelemparan batu namun menurut Jazir tak sampai ada kerusakan.

“Tak ada kerusakan karena kebetulan sedang banyak tenda di area masjid, hanya ibu-ibu yang menerima sembako berlarian menyelamatkan diri,” ujar Jazir.

Bentrok baru mereda setelah petugas Babinsa Koramil 09/MJ dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron turun.

Kemudian mediasi dilakukan di Pendopo Kecamatan Mantrijeron yang dihadiri Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Panwas Kecamatan Mantrijeron, dan Takmir Masjid Jogokariyan.

“Kami pihak yang diserang, tapi kami tak akan lapor polisi, seharusnya dalam hal ini polisi yang bertindak, ” ujar Jazir.

Sebelumnya Wakil Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Polisi Bimo Anggoro Seno menuturkan keributan pasca acara Deklasi Jogja Dukung Jokowi-Maruf pada Ahad terjadi setidaknya di lima titik Kota Yogyakarta. Untuk di kawasan Jogokariyan, ia menegaskan peristiwa terjadi di luar masjid.

Baca juga: Deklarasi Jogja Dukung Jokowi Ricuh, PDIP Bantah Terlibat

"Kalau yang di masjid kejadiannya di luar, tidak serta masjidnya dilempari tapi di luar dan itu sudah diselesaikan takmir masjid, muspika, Danramil, kapolsek," ujar Bimo.

Namun selain di area masjid, pihak kepolisian tetap akan memproses hukum karena ada laporan yang masuk ke polisi.

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

7 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

9 jam lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

23 jam lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

2 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya