Waduk Era Jokowi jadi Tumpuan Atasi Kekeringan Kabupaten Sragen

Selasa, 15 Januari 2019 16:13 WIB

Seorang pria mengambil air dari lubang yang digali di dasar sungai yang kering di Desa Glagah, Tangen, Sragen, Jawa Tengah, Rabu, 19 September 2018. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, sebanyak 32 desa di tujuh kecamatan di Sragen mengalami kesulitan air bersih. ANTARA

TEMPO.CO, Sragen - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui ada sebagian wilayahnya yang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau. Hanya saja pemerintah selalu berupaya agar kebutuhan air bersih warga Kabupaten Sragen bisa tercukupi.

"Pemerintah daerah, provinsi dan pusat tidak pernah tinggal diam," kata Kusdinar saat ditemui, Selasa 15 Januari 2019. Mereka selalu berusaha agar peta kekeringan di kabupaten yang menjadi salah satu bagian Pegunungan Kendeng itu bisa menyusut.

Berita terkait: Di Sragen, Satu Jam dari Solo, Rakyat Kesulitan Air

Sragen menjadi sorotan setelah Calon Presiden Prabowo Subianto menyebut banyak masyarakat yang menderita menghadapi kesulitan air bersih. "Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memprediksi 2025 dunia akan krisis air bersih," kata Prabowo, saat memberikan pidato kebangsaan di JCC Senayan, Senin, 14 Januari 2019.

"Sekarang saja di Nusantara banyak yang kesulitan air bersih, bayangkan di Sragen, satu jam dari Solo, rakyat kesulitan air," kata Prabowo. Dia mengatakan, "Tim kami di sana meminta agar tidak usah dikirimi baliho atau spanduk, kirim tangki air."

Advertising
Advertising

Menurut Bupati Kusdinar, pada 2018 lalu, ada 36 desa di tujuh kecamatan di sragen yang terdampak kekeringan saat musim kemarau. Kusdinar menyebut daerah tersebut merupakan kawasan berkapur dan tidak memiliki sumber air. "Sejak zaman dahulu selalu kekeringan," katanya.

Untuk mengatasi itu, Pemerintah Kabupaten Sragen selalu berupaya mendongkrak jumlah sambungan layanan air bersih. Selain itu mereka juga menambah kapasitas bahan baku pengolahan air bersih. Mereka juga berkoordinasi dengan kabupaten lain yang memiliki cadangan sumber air berlebih.

Selama dua tahun terakhir Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah membangun beberapa embung. "Ada dua embung di Kecamatan Sumber Lawang," kata dia. Pemprov Jawa Tengah juga membangun beberapa sumur dalam untuk mencukupi kebutuhan air bersih.

Sragen juga dipastikan bakal bisa memanfaatkan cadangan air dari Waduk Gondang yang berada di Kabupaten Karanganyar. Waduk Gondang merupakan salah satu dari program pembangunan 65 waduk selama 2015 hingga 2019 di era Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut Kusdinar, aliran dari Waduk Gondang itu diprediksi sudah bisa dimanfaatkan pada 2020 mendatang. "Akan sangat membantu karena kami bisa mendapatkan tambahan 100 liter per detik untuk bahan baku air bersih," kata wanita yang menjabat sebagai Pembina DPC Partai Gerindra Sragen itu.

Selain untuk air bersih, Waduk Gondang juga akan mengairi sawah yang berada di Kabupaten Karanganyar dan Sragen. "Meski letaknya berada di Karanganyar, aliran irigasinya justru lebih banyak untuk Sragen," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

10 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

58 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

13 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

14 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya