Pengamat Bilang Pidato Prabowo Masih Mengawang-Awang

Selasa, 15 Januari 2019 12:44 WIB

Gestur pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sadiaga Uno saat menyampaikan pidato kebangsaan di JCC Senayan, Senin, 14 Januari 2019. Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan dengan mengusung tema "Indonesia Menang". TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan pemaparan visi-misi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang disampaikan dalam pidato kebangsaan pada Senin malam, 14 Januari 2019, masih bersifat umum dan normatif. Menurut dia, janji-janji politik yang disampaikan Prabowo-Sandi secara umum masih bersifat ide-ide besar yang belum tentu bisa dioperasionalkan di lapangan.

Baca: Kata Pemkab soal Prabowo Sebut Sragen Sulit Air Bersih

"Bahkan jika dicermati, ada beberapa janji politik yang disampaikan justru sebagian sudah menjadi program pemerintahan saat ini. Sebut saja misalnya dana desa yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah saat ini," ujar Pangi dalam siaran persnya yang diterima Tempo, Selasa 15 Januari 2019.

Pangi berujar situasi ini terjadi lantaran pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi tak punya perbedaan yang signifikan secara ideologis. Sehingga, kata dia, sulit mencari perbedaan antara janji politik dan program kedua pasang kandidat ini. "Inilah yang menjadi alasan utama mengapa kita akan kesulitan mencari perbedaan mendasar dari program yang akan ditawarkan," ujar dia.

Baca: TKN Jokowi Sebut Prabowo Lakukan Manuver Berbahaya

Advertising
Advertising

Meskipun demikian, ia berujar masih ada harapan bagi publik untuk membedakan masing-masing pasangan calon dari sisi pendekatan penyelesaian masalah. Menurut Pangi, dua pasangan tersebut mungkin saja memiliki pendekatan berbeda.

Prabowo dan Sandi, kata Pangi, semestinya memanfaatkan momentum mereka sebagai penantang dengan menagih janji politik inkumben di periode pertama. Menurut dia, dengan cara yang demikian secara tak langsung publik akan mendapat gambaran akan capaian inkumben empat tahun belakangan. "Sehingga publik dapat memberi penilaian apakah pemerintah dianggap gagal atau sukses," tutur dia.

Ia menuturkan formula tersebut adalah strategi paling apik untuk mematikan langkah inkumben dalam meyakinkan publik. Alasannya, menurut Pangi, inkumben akan memiliki beban moral untuk menawarkan janji politik baru.

"Prabowo-Sandi juga harus menempatkan diri sebagai penantang inkumben, bukan berhadapan dengan sesama newcomers," kata dia. "Sehingga akan lebih tepat menawarkan jawaban dan solusi atas kegagalan inkumben, bukan malah memberikan janji politik yang justru mengawang-awang."

Berita terkait

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

1 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

5 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

5 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya