Kriminolog Bambang Widodo Umar Wafat, Polri Akan Bantu Pemakaman

Reporter

Andita Rahma

Senin, 14 Januari 2019 11:00 WIB

Bambang Widodo Umar. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, tutup usia pagi ini, 14 Januari 2019 pada sekitar pukul 07.15 WIB. Ia meninggal saat menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Polri akan membantu proses pemakaman. "Ini sedang kami koordinasikan dengan Kepala Layanan Masyarakat," kata Dedi melalui pesan teks, Senin, 14 Januari 2019.

Baca: Bambang Widodo Umar : Kapolri Tak Harus ...

Jenazah Bambang Widodo akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Haji Jeni No 8 RT 04 RW 07, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Bambang lahir di Ngawi, Jawa Timur pada 10 Desember 1947. Ia mengenyam pendidikan SD, SMP, dan SMA di Surabaya. Bambang lalu meneruskan pendidikan khusus di Akademi Kepolisian dan lulus pada 1971.

Advertising
Advertising

Baca: Calon Kapolri Dinilai Tak Boleh Terkait Kekuatan ...

Delapan tahun kemudian, Bambang lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan melanjutkan pendidikan ke Sespim Polri dan Perwira Senior Reserse. Ia pun menjadi anggota kepolisian sejak 1971 hingga 2001.

Salah satu prestasi Bambang turut mengganggalkan pembajakan pesawat MNA di Bandara Adi Sutjipto, Yogjakarta pada April 1972. Ia mendapat dua penghargaan yakni Setya Lencana dan Setya Lencana Dwija Sista 3.

Selain ilmu kepolisian Bambang juga mengambil program master Sosiologi, Universitas Padjajaran, Bandung pada 1992. Selang tiga tahun, atau tepatnya 1995, ia mendapat gelar Doktor di fakultas dan universitas yang sama.

Simak: Polisi Tak Perlu Buru-buru Menindak Pendukung ...

Berhenti jadi polisi, Bambang aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi. Di pascasarjana hukum di Universitas Pancasila, Universitas Jayabaya, dan Universitas 17 Agustus 1945. Ia juga mengajar psikologi di Universitas Persada, dan menjadi staf pengajar program pascasarjana kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

Kriminolog ini pernah ditunjuk sebagai anggota tim independen oleh Presiden Joko Widodo pada 2015, guna mengatasi polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Markas Besar Polri.

ANDITA RAHMA | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

20 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya