Indikator Perkirakan 20 Persen Pemilih Golput di Pilpres 2019

Selasa, 8 Januari 2019 19:37 WIB

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan paparan pada rilis survey tentang Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Jakarta (4/4). Data lembaga survey Indikator Politik Indonesia, penetapan Jokowi menjadi capres meningkatkan suara PDIP. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi memperkirakan akan ada sekitar 20 persen masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput di pemilihan presiden atau pilpres 2019. Burhanuddin merujuk pada hasil pemilihan presiden sebelumnya plus hasil survei teranyar yang dirilis lembaganya. Adapun angka golput pada pilpres 2014 ialah 24,89 persen.

Baca: Wapres JK Tak Setuju KPU Beri Kisi-Kisi Debat Capres

"Potensinya minimal 20 persen pemilih golput, minimal kalau berkaca dari pengalaman sebelumnya," kata Burhanuddin di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Januari 2019.

Burhanuddin mengatakan angka golput 1,1 persen hasil sigi Indikator ini sebetulnya sudah meningkat ketimbang temuan sebelumnya sebesar 0,9 persen. Namun, kata dia, angka ini berpotensi bias sebab responden cenderung tak terus terang bakal golput.

Dia mengatakan hal ini dipengaruhi citra buruk golput yang berkembang selama pemerintahan orde baru. Dari 1.220 responden yang disurvei Indikator, terbukti hanya 1,1 persen yang spontan menjawab tak akan menggunakan hak pilihnya di pilpres 2019. "Pemilih cenderung tidak mau menjawab sesuatu yang secara normatif dianggap kurang baik," ujarnya.

Advertising
Advertising

Burhanuddin melanjutkan, angka golput ini kemungkinan juga akan meningkat lantaran limpahan dari pemilih yang saat ini belum menentukan pilihan atau undecided voters. Survei Indikator mencatat ada 9,2 persen undecided voters di pilpres 2019.

Baca: Syukuran 1.000 Titik Kampanye, Sandiaga: Saya Lelah

Namun, Burhan menambahkan, angka golput juga bisa bertambah dengan adanya pemilih mengambang atau swing voters yang akhirnya memutuskan golput. Kata dia, total swing voters dan undecided voters saat ini berada di kisaran 25 persen. "Jadi faktualnya golput pasti akan lebih tinggi dibanding yang ada di survei," ujarnya.

Survei Indikator ini digelar di seluruh Indonesia menggunakan metode multistage random sampling. Burhanuddin mengatakan margin of error surveinya plus minus 2,9 persen.

Berita terkait

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Generasi Baby Boomers Banyak Belum Tentukan Pilihan, Mengapa?

12 jam lalu

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Generasi Baby Boomers Banyak Belum Tentukan Pilihan, Mengapa?

Dalam survei ini, Litbang Kompas memetakan latar belakang pemilih berdasarkan tingkat usia.

Baca Selengkapnya

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

14 jam lalu

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi dan Pramono-Rano unggul atas rivalnya di Pilkada Jakarta dan Jateng.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: RK-Suswono Unggul di Pemilih Generasi Muda, Pramono-Rano di Orang Tua

14 jam lalu

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: RK-Suswono Unggul di Pemilih Generasi Muda, Pramono-Rano di Orang Tua

Survei Litbang Kompas juga memetakan latar belakang pemilih berdasarkan tingkat usia.

Baca Selengkapnya

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

14 jam lalu

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

Poltracking mendapat sanksi dari Dewan Etik Persepsi ihwal surveinya tentang tingkat elektabilitas Pilgub Jakarta. Berikut profil pendiri Poltracking.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

15 jam lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

16 jam lalu

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan keunggulan Pramono-Rano unggul dari Ridwan Kamil-Suswono.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

1 hari lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat di tujuh negara bagian di Amerika Serikat dua hari menjelang pilpres AS 2024 berdasarkan survei.

Baca Selengkapnya

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Ketat dalam Sejumlah Survei

2 hari lalu

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Ketat dalam Sejumlah Survei

Sebuah survei mengungkap Kamala Harris unggul di negara bagian Iowa, padahal selama dua kali pilpres Donald Trump selalu unggul di negara bagian itu

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

4 hari lalu

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

Ridwan Kamil tak menampik elektabilitasnya dalam berbagai survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 masih naik-turun.

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Perilaku Belanja Konsumen Indonesia saat Mega Sales Day

4 hari lalu

Survei Meta Ungkap Perilaku Belanja Konsumen Indonesia saat Mega Sales Day

Meta dan YouGov melakukan survei perilaku belanja terhadap 1.777 konsumen di Indonesia saat Mega Sales Days. Ungkap 5 wawasan berikut ini.

Baca Selengkapnya