Fadli Zon Kritik Sikap Lemah Jokowi soal Uighur dan Rohingya

Senin, 31 Desember 2018 13:09 WIB

Fadli Zon. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan politik luar negeri Indonesia makin memudar di tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satu contohnya adalah pemerintah dinilai kurang reaktif dalam menyikapi dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dialami etnis Rohingya di Filipina dan Uighur di China.

Baca: Fadli Zon Sebut Pengkritik Amien Rais Parasit Demokrasi

Ia menjelaskan di pertengahan 2018 masyarakat sempat gembira dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020.

"Namun ironisnya, peran tersebut memudar terutama dalam isu pelanggaran HAM yang dialami etnis Rohingya di Myanmar dan muslim Uighur di Xinjiang, di mana tidak terdengar suara Indonesia sama sekali," kata Fadli dalam rangkaian cuitan di akun Twitternya, Senin, 31 Desember 2018.

Padahal, kata Fadli, berdasarkan hasil investigasi UN Committee on the Elimination of Racial Discrimination dan Amnesty International and Human Rights Watch, saat ini sekitar dua juta warga Uighur ditahan otoritas China di penampungan politik di Xinjiang. Banyak tahanan yang dipenjara untuk waktu tak ditentukan dan tanpa dakwaan.

Advertising
Advertising

Selain itu, penahanan tersebut tak sedikit berujung pada penyiksaan, kelaparan, dan kematian. "Namun ironisnya, pemerintah kita diam, dengan pertimbangan isu muslim Uighur adalah urusan politik domestik Cina," ucapnya.

Ia menuturkan sikap politik luar negeri Indonesia seharusnya bebas aktif seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Sebabnya politikus Partai Gerindra itu mendesak pemerintah bersikap terhadap Cina akan kondisi muslim Uighur.

"Meskipun saat ini kita sedang memiliki banyak kerja sama ekonomi dengan Cina, sikap pemerintah Indonesia tidak boleh terpengaruh dengan kondisi tersebut," ujarnya.

Menurut Fadli, Indonesia memiliki peran alamiah sebagai negara muslim terbesar dan menjaga ketertiban dunia adalah mandat konstitusi. "Diamnya pemerintah Jokowi dalam isu muslim Uighur, menandakan pemerintah kita gagal memaknai modal besar yang dimiliki Indonesia," kata dia.

Begitupun dalam penyikapan isu Rohingya. Meski ada upaya secara bilateral, Fadli menilai peran yang diambil presiden Jokowi masih sangat normatif.

Ia menuturkan Indonesia semestinya dapat menjadi pencetus untuk mendorong permasalahan Rohingya agar disikapi secara kolektif oleh ASEAN. Alasannya Indonesia memiliki peran alami sebagai pemimpin di ASEAN. "Namun inipun tidak terlihat," ujarnya.

Simak: Fadli Zon Berharap Gatot Nurmantyo Dukung Prabowo

"Sehingga, dari kedua isu ini, sikap politik luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi, seperti tidak merepresentasikan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," kata Fadli Zon.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

17 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

26 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

49 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

6 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya