BNPB Minta Bencana Alam Tak Dikaitkan dengan Politik

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Jumat, 28 Desember 2018 20:44 WIB

Bangunan rumah yang rusak akibat diterjang tsunami di kawasan Sumur, Pandeglang, Banten, 26 Desember 2018. Pemprov Banten menetapkan tanggap darurat bencana akibat tsunami Selat Sunda hingga Rabu, 9 Januari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengimbau masyarakat tidak mengaitkan bencana alam dengan politik. Keduanya sama sekali tidak berkaitan.

Baca: Kata BNPB soal RSUD Serang Pungut Biaya Mayat Korban Tsunami

"Saya sampaikan biar tidak digoreng ke mana-mana. Tidak ada kaitan jumlah kejadian bencana terkait dengan ke pemerintahan, baik itu bencana alam maupun bencana yang terkait dengan tropogenik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Jumat, 28 Desember 2018.

Sutopo menuturkan, bencana alam terjadi setiap tahun. Di bawah pemerintah presiden siapa pun terjadi bencana.

Secara data memang ada perbedaan. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengalami paling banyak bencana dengan 12.820 kejadian dan korban sebanyak 181.045 orang. Angkanya jauh berbeda dengan pemerintahan Presiden Soeharto, misalnya, yang menghadapi 229 bencana dengan korban 21.186 orang.

Baca: RSUD Serang Pungut Biaya Mayat Enam Korban Tsunami Selat Sunda

Namun, angka itu tidak bisa dibandingkan. Dulu, kata Sutopo, belum ada BNPB dan BPBD sehingga pendataan bencana belum baik seperti saat ini. "Kemajuan teknologi di Indonesia yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan bencana juga belum semaju sekarang sehingga kami melihat data bencana memang terus meningkat," ujarnya.

Selain itu, BNPB memprediksi bencana alam akan terus meningkat di masa depan. Sutopo mengatakan rusaknya alam akibat ulah manusia menjadi salah satu faktor.

Sepanjang 2018 saja, BNPB mencatat bencana paling banyak merupakan bencana hidrometeorologi. Bencana tersebut berupa longsor, banjir, puting beliung, kebakaran hutan, hingga kekeringan. Sementara sedikit bencana merupakan bencana geologi seperti gempa, tsunami, dan erupsi gunung berapi meskipun dampaknya lebih besar.

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

9 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

9 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

16 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

3 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

3 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya