Empat Poin Pendiri PAN Desak Amien Rais Mundur

Kamis, 27 Desember 2018 07:19 WIB

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tiba di gedung Nusantara V MPR, Senayan, Jakarta pada Senin, 29 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) dilanda gonjang-ganjing. Lima orang yang menyebut dirinya pendiri partai itu menuntut Amien Rais mundur dari dunia politik dan PAN. Kelima orang itu ialah Abdillah Toha, mantan penasihat Wakil Presiden; advokat senior Albert Hasibuan, sastrawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad, penyair dan tokoh budaya Toety Heraty, dan Zumrotin.

Baca: Lima Pendiri PAN Minta Amien Rais Mundur

Amien Rais juga merupakan salah satu pendiri PAN. Ia kini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan partai berlambang matahari terbit itu. Dia juga terlibat sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berikut beberapa alasan para pendiri PAN mendesak Amien Rais mundur:

1. Regenerasi

Advertising
Advertising

Dalam suratnya, kelima pendiri PAN itu menyarankan Amien Rais mundur dari politik praktis dan menyerahkan partai kepada generasi yang ada di bawahnya.

"Barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," demikian tertulis dalam surat terbuka yang dirilis pada hari ini, Rabu, 26 Desember 2018.

2. Tak sejalan dengan prinsip PAN

Kelima pendiri ini dalam suratnya menyebut PAN merupakan partai yang menjunjung kebebasan berpendapat dan demokrasi. Mereka juga menyatakan partai tersebut terbuka, memelihara kemajemukan, dan tidak memosisikan diri mewakili golongan tertentu. PAN, kata kelima orang ini, juga percaya dan mendukung setiap warga negara memiliki kedudukan sama di muka hukum, tidak mengenal mayoritas serta minoritas.

Kelima orang ini pun menilai Amien tak lagi sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut. "Kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais, sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu."

Menurut mereka, Amien semakin lama kian eksklusif dan tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya.

<!--more-->

3. Dituduh ingin mengembalikan Orde Baru

Dalam suratnya, para pendiri menyebut PAN merupakan partai yang bebas dari orde baru. Namun, mereka menuduh Amie Rais malah ingin kembali ke masa Soeharto. Sebab, ia bergabung dengan koalisi partai yang terkesan mendukung kembalinya kekuatan orde baru.

4. Agama sebagai kekuatan politik

Berikutnya, kelima orang tersebut juga menganggap Amien menggunakan agama sebagai kekuatan politik. "Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan."

Amien sebagai ilmuwan politik juga dinilai gagal mencerdaskan bangsa. Yang terjadi malah ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dengan menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia. Mereka juga menyebut Amien terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus melakukan manuver politik. Mereka menilai manuver Amien itu destruktif untuk masa depan partai.

Bagaimana sikap partai terhadap desakan ini? baca terusannya

<!--more-->

Menanggapi desakan tersebut, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan partainya solid mendukung posisi dan pandangan politik Amien Rais. Eddy menuturkan, kelima orang itu adalah pendiri PAN yang sudah lama tidak aktif dan tak punya akar di partai.

Simak: Pendiri Desak Amien Rais Mundur, Sekjen PAN: Mereka Dukung Jokowi

Selain itu, kata dia, mereka adalah pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf Amin). Sedangkan Amien Rais dan PAN mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo - Sandiaga. "Saya pribadi akan mengabaikan imbauan mereka," kata Eddy yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga ini.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Kantor Partai yang Dikunjungi Prabowo Setelah Terpilih Sebagai Presiden

2 hari lalu

Kantor Partai yang Dikunjungi Prabowo Setelah Terpilih Sebagai Presiden

Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo Subianto mulai terlihat telah mengunjungi beberapa kantor partai. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

Partai NasDem dan PPP santer dirumorkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju di pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi dan Gibran Diajak Zulhas Gabung ke PAN

3 hari lalu

Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi dan Gibran Diajak Zulhas Gabung ke PAN

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak Presiden Joko Widodo alias Jokowi beserta putranya, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, untuk bergabung dengan partai yang dia pimpin itu. Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, menyampaikan ajakan tersebut usai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan kembali bahwa keduanya bukan lagi kader partai banteng.

Baca Selengkapnya

PAN Siapkan Kadernya Maju Pilgub, dari Artis hingga Dokter

3 hari lalu

PAN Siapkan Kadernya Maju Pilgub, dari Artis hingga Dokter

Partai Amanat Nasional (PAN) menyiapkan kader-kadernya untuk maju di Pilkada serentak akhir tahun ini. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan sejumlah nama dari partainya untuk maju sebagai bakal calon gubernur di beberapa provinsi, seperti Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya