Pendaki Disarankan Tak Merayakan Tahun Baru di Gunung Merapi

Selasa, 25 Desember 2018 16:56 WIB

Sejumlah pendaki menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Walau dianggap sebagai gunung yang paling aktif ini, gunung Merapai masih menjadi gunung favorit bagi para pendaki maupun wisatawan mancanegara untuk sekadar menikmati suasana matahari terbit dari atas ketinggian. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bagi pendaki yang ingin merayakan pergantian tahun baru 2019 di Gunung Merapi disarankan untuk mengurungkan niat mereka. Sebab, aktivitas Gunung Merapi yang sudah mengeluarkan lava pijar dianggap bisa membahayakan pendaki.

Baca: Dini Hari, Terjadi Guguran Lava Pijar Gunung Merapi

“Kami merekomendasikan tidak ada aktivitas apapun, jadi tidak ada pendakian. Maksudnya, tidak ada aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Selasa, 25 Desember 2018.

Biasanya ratusan pendaki merayakan pergantian tahun baru di puncak Gunung Merapi. Alasannya, ada sensasi tersendiri saat pergantian tahun berada di ketinggian. Pemandangan matahari terbit (sunrise) pada 1 Januari banyak dicari para pendaki. Apalagi jika ada awan yang mengelilingi seputar gunung, para pendaki merasa berada di negeri di atas awan.

Baca: BPPTKG: Luncuran Lava Gunung Merapi Sudah Mencapai 1 Kilometer

Advertising
Advertising

Sayangnya, untuk pergantian tahun 2018 ke 2019 kali ini, aktivitas Gunung Merapi yang memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sudah menunjukkan tanda-tanda kewaspadaan. Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten itu kini berstatus di level II atau waspada. Satu level di atas status normal aktif.

Puncak Gunung Merapi dari area Pasar Bubrah, Boyolali, Jawa Tengah, 21 September 2017. Bagi para pendaki yang ingin mendaki ke gunung dengan ketinggian 2.968 mdpl ini disarankan mendaki dari Pos SAR Barameru di Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Lava pijar sering terlontar dari kawah gunung itu. Kubah lava terus bertambah setiap hari rata-rata 2 ribu meter kubik. Lontaran lava pijar bahkan sudah mencapai satu kilometer. Pada Selasa dini hari, 25 Desember 2018, lontaran lava pijar terekam mencapai jarak 300 meter.

BPPTKG menyatakan, kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan. Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Baca juga: Kubah Lava Merapi Tumbuh Stabil, Pendakian Belum Diizinkan

Pendakian Gunung Merapi biasanya dilakukan dari pos Selo yang masuk dalam wilayah Kabupaten Boyolali atau jalur utara. Jalur selatan yang sebelum erupsi 2006 bisa untuk pendakian, hingga saat ini masih belum dibuka. Karena jalur setapak tertutup oleh material vulkanik akibat erupsi 2006 dan 2010. “Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Merapi yang tidak jelas sumbernya,” kata Hanik.

Komandan Tim SAR (Search and Rescue) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Broto Seno menyatakan, lebih baik para calon pendaki Gunung Merapi menahan diri atau mendaki gunung lain untuk merayakan pergantian tahun 2018 ke 2019. Sebab, risikonya tinggi jika pendaki nekat untuk naik Merapi, apalagi sudah dilarang hingga puncak.

“Tahan keinginan dulu untuk mendaki Gunung Merapi. Selain aktivitas sudah ada lava pijar, saat ini juga musim hujan dan berpotensi ada badai di gunung. Jangan sampai Tim SAR bekerja,” kata Broto.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

7 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

10 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

21 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

36 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

38 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

47 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

6 Maret 2024

Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

Satu hari sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu akan melakukan upacara Mecaru yang disebut Pengerupukan. Mengapa ada arakan ogoh-ogoh?

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya